Ratusan Ijazah di SMKN 2 Boyolangu Belum Diambil Siswa Lulus, Kasek Imbau Segera Ambil Gratis

oleh -176 Dilihat
oleh
Kepala SMKN 2 Boyolangu Tulungagung, Ibnu Subroto

TULUNGAGUNG, PETISI.COSMKN 2 Boyolangu Kabupaten Tulungagung membuka lebar untuk pengambilan ijazah segera mungkin bagi siswa siswi yang telah lulus dan yang merasa belum mengambilnya.

Ada sebanyak ratusan ijazah/dokumen penting tanda kelulusan para siswa tersebut yang masih tersimpan di lembaga sekolah itu.

SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

Diharapkan dari lembaga sekolah itu, agar para siswa dan orang tua/wali murid SMKN 2 Boyolangu itu tidak segan segan atau tidak takut untuk datang ke sekolah dengan segera mengambil ijazah tanpa dikenakan biaya alias gratis.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SMKN 2 Boyolangu Tulungagung, Ibnu Subroto kepada awak media, Kamis (1/2/2023) siang.

Menurut penuturannya Kepala Sekolah (Kasek) itu, ratusan ijazah para siswa yang telah lulus dan belum terambil itu ada yang kelulusannya dari tahun 2010 silam.

“Ada sebanyak tiga ratus ijazah yang belum diambil dan masih tersimpan rapi di sekolah. Ada juga ijazah yang belum diambil itu dari kelulusan tahun 2010 yang lalu dan semua tersimpan rapi di sekolah,” tutur Ibnu.

Lanjutnya menghimbau kepada para orang tua/wali murid dan siswa alumni SMKN 2 Boyolangu yang lulus dan belum mengambil ijazah agar dapat segera mengambilnya di sekolah. Karena menurutnya, ijazah merupakan dokumen penting dan berharga yang sudah didapatkan dengan susah payah menempuh pembelajaran di sekolah selama 3 tahun.

Ditambahkan Ibnu, dalam pengambilan ijazah itu pihak sekolah juga mempersilahkan kepada para orang tua dan siswa alumni agar tidak segan dan tidak takut datang ke sekolah untuk berkomunikasi dengan baik.

“Jadi diharapkan, orang tua murid dan siswa jangan takut datang ke sekolah untuk menanyakan sekaligus mengambil ijazah. Dan pengambilan ijazah gratis,” tegasnya.

Terkait ijazah yang masih di sekolah, Ibnu Subroto pun meminta kepada masyarakat agar bisa bijak dalam membedakan antara menyimpan dengan menahan. Diakuinya, jika selama ini pihak lembaga sekolah itu tidak menahan tetapi hanya menyimpan ijazah dengan baik dan tetap bisa diambil oleh yang bersangkutan.

“Jadi tidak ada unsur bahwa sekolah itu untuk menahan ijazah. Kami di sekolah sudah susah payah menyimpan ijazah yang notabene dokumen yang sangat berharga,” jelasnya.

Lanjut Ibnu, dalam pengambilan ijazah jika seandainya siswa alumni itu merasa terkendala terkait mempunyai tanggungan apa saja, nantinya pun bisa dikomunikasikan dengan pihak sekolah. Dan pihak sekolah tentunya akan memberikan kemudahan.

“Umpamanya dulu ada yang menghilangkan buku di perpustakaan misalnya dan ketika sudah lulus ditanyakan dan harus mengembalikan buku itu, nah itu silahkan dikomunikasikan dengan perpustakaan dan yang lain lain yang sifatnya itu sangat mudah untuk dijelaskan ke sekolah. Jadi tidak usah diperumit gitu,” tandasnya.

“Dan sebaiknya kalau kurang apa gitu konfirmasi saja ke sekolah dan dikomunikasikan, dan tidak perlu dengan siapa siapa, cukup wali/orang tua dan murid alumni itu yang paling berhak untuk mengambil ijazahnya,” timpalnya.

Di kesempatannya Ibnu menyampaikan, jika pihaknya telah membuka lebar momen pengambilan ijazah untuk sesegera mungkin. Karena diakuinya, pihaknya merasa kewalahan untuk menyimpan ijazah para alumni yang belum terambil selama ini dan merasa khawatir/takut jika kelamaan dalam pengambilan ijazah nantinya kemungkinan akan terjadi apa apa/alami kerusakan. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.