Ratusan PK-5 Ponorogo Kembali Datangi Dewan

oleh -39 Dilihat
oleh
Miseri SH, Wakil Ketua DPRD Ponorogo menerima perwakilan PK-5

Mereka Tuding Bupati Mblenjani Janji

PONOROGO, PETISI.CO Ratusan pedagang kaki lima Ponorogo yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Kaki Lima (Perpek-5) hari ini Rabu (14/2) kembali mendatangi kantor wakil rakyat Jl. Alun-alun timur Ponorogo. Kedatangan mereka kali ini ingin menyampaikan aspirasinya terkait tindakan Pemkab yang dinilainya semena-mena dan kurang manusiawi terhadap PK-5.

Sejumlah pedagang mengaku Bupati ingkar janji. “Setahun yang lalu kami pernah dialog dengan Bupati, hasilnyab Bupati berjanji tidak akan merelokasi PK-5 sebelum ada kesepakatan bersama,” ungkap seorang pedagang ditemui petisi.co di halaman kantor DPRD pagi.

Sejumlah perwakilan PK-5 menyampaikan aspirasi

Untuk diketahui, paska dialog antara Bupati dengan PK-5 beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum ada dialog lagi. “Jangankan kesepakatan, dialog lagi saja gak ada kok,” teriak pedagang lainnya.

Setelah beberapa saat para PK-5 di depan kantor dewan, sejumlah perwakilan dewan dipersilahkan masuk dan diterima Miseri, SH, Wakil Ketua DPRD setempat.

Secara terpisah, Miseri mengatakan ia akan silaturahmi kepada eksekutif dan menyampaikan aspirasi para pedagang.

“Kami akan silaturahmi ke pihak eksekutif selaku pelaksana teknis, dan akan menyampaikan aspirasi teman-teman pedagang,” kata Miseri.

Salah satu plang larangan berjualan yang dipasang Pemkab Ponorogo di di Jl Sultan Agung

Selain itu, Miseri berharap para pedagang untuk bisa mengendalikan diri agar persoalan yang sedang dicarikan solusi ini tidak menambah masalah baru. “Tadi juga sudah sampaikan, tolong teman-teman pedagang bersabar dan mengendalikan diri. Jangan sampai kita ini memecahkan masalah tapi malah menambah masalah,” imbuh Miseri.

Sementara itu Sutrisno, Ketua Perpek ditemui petisi.co di teras kantor dewan mengatakan, pihaknya belum tahu apakah selama menunggu jawaban eksekutif dia dan teman-temannya boleh berjualan atau tidak.

“Ya kami masih menunggu pak Miseri, dia kan sekarang sedang ke Kabupaten membawa aspirasi kami,” ungkap Sutrisno.

Selain itu barang dagangan yang sudah dimasak tetapi hari ini tidak boleh berjualan, juga belum memperoleh solusi dari pihak Pemkab maupun dari wakil rakyat. (rib)