KEDIRI, PETISI.CO –Ratusan warga Kediri berkumpul di bantaran sungai Brantas untuk menunggu datangnya ikan yang mabuk akibat air yang keruh bercampur lumpur kiriman dari Bendungan Lodoyo Blitar, Sabtu (28/4/2018) siang.
Pembersihan Bendungan atau Pladu, biasanya dilakukan se- tahun sekali. Dan kedatangannya banyak ditunggu oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya.
“Ini yang ditunggu – tunggu masyarakat. Kalau Pladu ini yang menarik bukan dapat ikannya, tetapi masyarakat lebih asyik dalam mencari ikannya,” terang Hasbi warga Kediri salah satu pencari ikan saat Pladu.
Dalam setiap penangkapan saat Pladu, Hasbi mengaku bisa mendapatkan berkilo – kilo ikan segar, namun untuk saat ini dirinya hanya bisa mendapatkan sejumlah 5 Kg dan berbagai jenis ikan.
“Saya mengikuti Pladu ini sudah 3 kali. Tapi hari ini ikan yang saya dapat paling sedikit. Cuma sekitar 5 kg,” ujarnya.
Senada dengan Hasbi, Hery Susanto warga Tulung Agung rela datang ke Kediri mulai pukul 12.00 demi bisa mendapatkan ikan dari hasil Pladu. Menurut hery dirinya hari ini ke Kediri untuk mengejar ikan.
“Saya dari jam 12 siang nunggu disini. Dan hari ini saya mendapat kira – kira 10 kg jenis ikannya Bader, Cendel dan Nila,” pungkasnya.
Sementara itu, puluhan anggota Polresta Kediri berjajar di bantaran sungai brantas maupun di perahu penyelamat milik BPBD Kota Kediri.
Polisi hadir di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri mengamankan situasi, atas adannya tradisi pladu. Kondisi inilah yang kemudian diantisipasi polisi jangan sampai masyarakat menceburkan diri karena membahayakan bagi keselamatan.
“Intinya tidak ada pengamanan secara khusus terkait masyarakat mencari ikan karena itu spontanitas di lakukan oleh warga dan kewajiban Polri untuk datang atas semua kegiatan yg di lakukan oleh masyarakat sebagai petugas pelayanan masyarakat,” ucap Kasat Sabhara Polres Kediri Kota, AKP Riko Sasono di lokasi bantaran Sungai Brantas. (bay)
