Rekor Gerakan Bagi 26 juta Masker Pecah di Jatim

oleh -77 Dilihat
oleh
Mendagri Tito Karnavian (dua dari kanan) bersama gubernur Khofifah (kiri) melaunching gerakan 26 juta masker se Jatim.

MALANG, PETISI.CO – Provinsi Jawa Timur (Jatim) membuat rekor baru berupa gerakan bagi 26 juta masker se-Jatim sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan Covid-19. Secara bergotong royong setiap Kabupaten/Kota dan lintas elemen di provinsi ini membagi tugas untuk menyediakan masker sebanyak-banyaknya untuk dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan masker.

Launching gerakan bagi 26 juta masker tersebut diluncurkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Emil Dardak, Bupati Malang Sanusi, Wali Kota Malang, Sutiaji, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jumat (7/08/2020).

Gubernur Khofifah melepas keberangkatan truk yang membawa masker ke kab/kota di Jatim.

Selain itu, acara launching gerakan bagi 26 juta masker dihadiri oleh seluruh bupati dan wali kota lainnya se-Jatim melalui video coference. Mendagri sangat mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kabupaten/Kota atas upaya agresif dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19, sehingga angka kesembuhan yang dicapai tertinggi di pulau Jawa.

“Apresiasi saya sampaikan kepada pemerintah provinsi dan kab/kotanya yang sudah mulai agresif melakukan testing sehingga bisa memisahkan yang positif dan negatif. Kemudian juga treatment yang baik adanya rumah sakit, karantina, dan inovasi yang lain membuat angka kesembuhan tertinggi di Jawa,” katanya.

Selain itu, Mendagri bahagia atas pembagian 26 juta masker kepada masyarakat Jatim, tidak hanya memecahkan rekor pembagian masker yang pernah ada di daerah selama ini. Namun, terutama ialah dapat mendorong masyarakat untuk lebih sadar lagi dalam penggunaan masker sebagai alat perang melawan Covid-19.

“Hari ini kita melihat angka 26 juta, ini rekor sudah pecah. Saya berharap dengan acara ini nanti bisa membantu untuk menekan penurunan angka Covid-19. Saya tahu upaya yang dikerjakan oleh Ibu khofifah sangat luar biasa dengan jajaran pemerintah kab/kota bekerja untuk menekan Covid-19,” jelasnya.

Pihaknya mengajak solidaritas sektor swasta/pengusaha untuk merangkul masyarakat yang kurang mampu baik dari segi ekonomi maupun pemahaman terhadap pentingnya penggunaan masker melalui kontribusi mengumpulkan dan membagikan masker kepada masyarakat luas.

Pembagian masker diharapkan tidak hanya satu sektor, tapi juga kegotongroyongan. Kegotongroyongan pada saat mengumpulkan dan saat eksekusi membagikan dengan semua jalur yang ada baik struktur formal, Kecamatan, Kelurahan, Desa, RW, RT.

“Kemudian Satpol PP, TNI, Polisi tetapi jalur-jalur normal juga perlu kita gunakan sesuai dengan local wisdom yang ada disitu seperti yang ada di Bali, itu desa adat kuat. Ada juga Ibu-Ibu Bhayangkari, Ibu-Ibu dari Dharma Wanita, Dharma Pertiwi ya. Disini juga kuat sekali muslimat NU, Pesantren, kenapa tidak?,” paparnya.

Gerakan tersebut, harus menjadi target kekuatan utama pusat dan daerah untuk bergerak membantu, dan meminta seluruh jajaran pemerintah daerah, baik provinsi maupun kab/Kota bekerja all out juga untuk bergerak dalam program kampanye bagi dan sosilisasikan memakai masker, cuci tangan, jara jarak dan hindari kerumunan yang merupakan bagian penting dari protokol kesehatan Covid-19. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.