Rektor Universitas Jember Serahkan Hewan Kurban 4 Sapi dan 17 Kambing kepada Takmir Masjid Al Hikmah

oleh -99 Dilihat
oleh
Rektor UNEJ menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada Ketua Takmir Masjid Al Hikmah UNEJ

JEMBER, PETISI.CORektor Universitas Jember, Iwan Taruna menyerahkan hewan kurban secara simbolis empat sapi dan 17 kambing kepada Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, Anwar, Kamis (29/6/2023). Hewan kurban berasal dari keluarga besar Universitas Jember.

Dalam sambutannya, Iwan Taruna berterima kasih kepada Takmir Masjid Al Hikmah beserta mahasiswa yang aktif dalam membantu syiar Islam di Kampus Tegalboto.

“Hari ini saya menyerahkan secara simbolis empat sapi dan 17 kambing kepada Takmir Masjid Al Hikmah, agar bisa disalurkan kepada yang membutuhkan. Dan semoga kegiatan syiar Islam di kampus Universitas Jember makin semarak,” tutur Iwan Taruna.

Sementara keluarga besar Universitas Jember melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Al Hikmah Kampus Tegalboto dengan khotib, guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Prof. Dafik. Sholat Idul Adha dihadiri Rektor beserta para Wakil Rektor, Dekan dan jajaran pejabat teras Universitas Jember.

Dalam khutbahnya, Prof. Dafik menyampaikan bahwasanya ibadah Idul Adha mengajarkan banyak pelajaran bagi ummat Islam. Di antaranya bagaimana membentuk karakter bagi anak didik.

Menurut Guru Besar Pendidikan Matematika ini, memperingati Idul Adha artinya juga meneladani ketaatan Nabi Ibrahim. Betapa sang Nabi ini ikhlas menerima apapun perintah Allah SWT. Termasuk kala mendapatkan perintah menempatkan anak dan istrinya di sebuah padang gurun gersang yang kelak menjadi kota Makkah.

Nabi Ibrahim juga rela mengorbankan putra terkasihnya, Nabi Ismail yang kemudian atas ijin-Nya digantikan dengan domba. Peristiwa yang kemudian menandai awal mula perintah kurban bagi ummat Islam.

“Betapa Idul Adha memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menjalani hidup dengan ketaatan kepada Allah SWT, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Kedua, pelajaran ketaatan kepada orang tua yang diperlihatkan oleh Nabi Ismail. Tentunya kedua contoh tadi bisa menjadi bahan pelajaran pembentukan karakter di kehidupan nyata, terutama bagi kita sebagai orang tua sekaligus pendidik. Bagaimana memberikan bekal kepada anak didik agar menjadi insan cerdas dan berakhlak. Memiliki bekal Intellectual Quotient yang mumpuni, namun juga punya Emotional Quotient dan lebih-lebih memiliki Spiritual Quotient,” jelas Prof. Dafik.

Pelajaran selanjutnya dari Idul Adha adalah ibadah haji, dimana semua ummat Islam memakai kain ihram bermunajat di padang Arafah memohon ampunan-Nya. Ibadah haji mengajarkan di hadapan Allah SWT maka semua manusia sama terlepas apapun latar belakang pendidikan, kekayaan atau pun keturunannya. Hanya amal ibadah yang membedakan kita.

“Selanjutnya adalah pelajaran berkurban yang mengandung dimensi ibadah dan kemanusiaan. Kita diajarkan membunuh nafsu berupa kesombongan dan ketamakan. Sebab tidak semua orang yang mampu mau berkurban? Sekaligus membantu sesama manusia dengan membagikan daging kurban kepada yang membutuhkan,” imbuhnya. (cah/iim)

No More Posts Available.

No more pages to load.