SURABAYA, PETISI.CO – Beredarnya berita tentang sikap mantan ketua umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jatim, Andreas Susanto yang menyatakan bahwa sosok Emil Dardak dianggap lebih layak menuai respon dari ketua umum DPD IMM Jatim terpilih, Firdaus Suudi.
Firdaus yang beberapa minggu lalu terpilih menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Andreas adalah sikap personal. Pendapatnya tidak mewakili IMM.
“Apa yang disampaikan kakanda Andreas adalah sikap personal. Pendapatnya tidak mewakili IMM, serta tidak ikut dalam urusan partisan dukung mendukung,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat (4/2/2022).
Menurutnya, klarifikasinya ini adalah dorongan dari banyak kader di Jatim yang tetap ingin menjaga IMM agar tidak terlibat secara langsung dalam urusan politik praktis. Apalagi ditengah sebuah partai yang sedang melakukan kontestasi kepemimpinan.
Sebagai ketua umum IMM Jatim terpilih, dia berharap kepada partai Demokrat Jatim bahwa siapapun yang terpilih adalah kader terbaik, bersih dan punya integritas.
“Bagi IMM tidak ada yang lebih penting dari mendorong konsolidasi demokrasi di Jatim ke arah yang lebih cerah. Kedua calon ketua (Mas Emil dan Mas Bayu) adalah dua figur muda hebat dan bisa dijadikan panutan,” ucapnya.
Firdaus menegaskan bahwa IMM akan menjaga jarak yang sama dengan semua partai dan kepentingan politik praktis. IMM berkepentingan terhadap nilai demokrasi yang berkeadaban.
“Demokrasi tanpa partai politik yang demokratis dan bebas dari KKN akan menuju jurang kegelapan,” tandas pengusaha muda asal Gresik ini. (bm)
