SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menunjukkan perhatian terhadap keluhan pedagang Pasar Simo dalam rangka revitalisasi pasar tersebut. Pasar Simo, yang terletak di Jalan Banyu Urip, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, telah menjadi fokus perhatian pemerintah setempat dalam upaya revitalisasi.
Peninjauan dilakukan sejak pukul 06.00 WIB, Eri Cahyadi didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota Surabaya. Langkah ini diambil sebagai persiapan sebelum dimulainya proses revitalisasi pasar, yang meliputi perbaikan atap, saluran, dan lantai pasar.
Salah satu permasalahan yang dihadapi pedagang Pasar Simo adalah keberadaan pasar tumpah yang berdekatan. Keberadaan pasar tersebut telah berdampak negatif terhadap aktivitas pasar dan pendapatan mereka.
“Saya langsung panggil camat dan Kepala Satpol PP Surabaya untuk mendengarkan keluhan langsung dari pedagang,” ungkap Eri Cahyadi.
Dalam hal ini, ia juga mengumumkan rencana untuk melakukan penyisiran dan revitalisasi pada 46 pasar yang dinaungi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya.
“Jadi proses revitalisasi pasar akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari satu blok pasar hingga blok berikutnya. Rencananya, proses pengerjaan Pasar Simo akan rampung pada bulan Mei 2024, dengan harapan bahwa pasar yang telah direvitalisasi dapat menjadi contoh bagi pasar lainnya di Kota Surabaya,” ujarnya.
“Satu blok akan kita kerjakan mulai atap, saluran, dan lantainya kita paving. Setelah itu pindah ke blok satunya dan seterusnya. Insyaallah bulan Mei tahun ini bisa selesai satu pasar yang dikerjakan pemkot untuk menjadi contoh yang lain,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Eri Cahyadi menyampaikan permohonan maaf kepada para pedagang di Pasar Simo. Lantaran, selama ini belum mendapat sentuhan dari Pemkot Surabaya. Pasalnya, sejak dilantik pada tahun 2021, dia mengaku harus fokus pada penanganan COVID-19. Selanjutnya, ia melakukan pembenanhan pada sumber daya manusia (SDM).
“Saya minta maaf kepada pedagang di pasar karena dulu saya harus fokus sama COVID-19, maka efektif sekitaran 2 tahun setengah. Saya harus memilih, melakukan pembangunan fisik atau pada tahun 2022 membangun SDM. Saat itu saya lebih memilih untuk membangun SDM, sekarang ketika semua itu sudah berjalan, tahun 2024 ini saya fokus pada pembangunan fisik,” pungkas Eri Cahyadi. (dvd)