Ribuan Terumbu Karang Tertanam di Perairan Selat Bali untuk Pulihkan Biota Laut

oleh -95 Dilihat
oleh
Abdul Aziz (kiri)

BANYUWANGI, PETISI.COKini, di perairan laut selat Bali Utara Watudodol, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo keberadaan biota laut mengalami perkembangan populasi secara signifikan. Hal itu dikarenakan di areal perairan tersebut sudah tertanam sedikitnya 10 ribu terumbu karang dari berbagai spesies.

Seperti diungkapkan Abdul Azis saat ditemui di rest area wisata Grand Watudodol (GWD) mengungkapkan, di GWD ini sudah terbentuk sebanyak empat Kelompok Masyarakat di antaranya seperti Pokdarwis, Pokdakan, Pokmaswas, dan Pokmas.

Adanya keberagaman kelompok yang telah terbentuk hingga saat ini terus mengalami perkembangan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Saat ini pasca ditanam dan dibudidayanya terumbu karang di perairan Selat Bali, selain ikannya meningkat, ekosistem di sekitaran pantai tetap terjaga,” ujarnya.

Di sisi lain, untuk mewujudkan pelestarian laut tersebut bersama-sama dengan kelompok masyarakat dan sejumlah pemuda terus dilakukan sosialisasi hingga membentuk suatu wadah yang diberinama Banyuwangi Coral Rescue (BCR).

“No Coral No Fish yang mempunyai makna bahwa tidak ada karang tidak ada ikan. Hal itu terbukti bahwa selama ada karang ikan semakin terus ada dan karang dilaut merupakan tempat bersarang hingga berkembang biaknya ikan. Sebagaimana komitmen kami bersama akan terus melestarikan populasi di perairan laut khususnya disepanjang wilayah Utara GWD.

“Semakin banyaknya ikan diperairan selat bali setidaknya sejumlah nelayan tidak akan lagi kesulitan dalam mencari ikan. Karena, rata – rata mata pencaharian masyarakat yang ada di Desa Bangsring hingga wilayah Kecamatan Wongsorejo mayoritas sebagai nelayan dan tartanamnya terumbu karang di perairan selat Bali secara tidak langsung meminimalisir terjadinya pengeboman ikan,” terangnya.

Selain itu, di perairan Bali ini ada Zona Konservasi dan Zona Tangkap. Mengenai zona tangkap tersebut merupakan tempat sejumlah nelayan untuk mencari ikan.

“Di zona konservasi ini lah siapapun yg mencari ikan dilarang dan di tempat ini akan terus dikembangkan penanaman terumbu untuk melestarikan ekosistem biota laut. (tyo)