Optimalkan Kebun Buah dengan Tumpangsari Tanam Rempah

oleh -226 Dilihat
oleh
Optimalkan lahan kebun buah dengan tumpangsari tanam rempah

BANYUWANGI, PETISI.COPemanfaatan lahan persawahan diubah menjadi kebun buah kini dirintis Omah Herbal Rempah Organik sebagai percontohan sentra AGRO bertempat di lokasi Dusun Kejoyo, Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Seperti diungkapkan Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Omah Herbal Rempah Organik (OHRO), Setyo mengatakan, selama kurang lebih 4 tahun ini merintis sejumlah tanaman rempah dan herbal organik.

Seperti halnya, tanaman bibit ginseng merah, Jahe Merah, Binahong, Sirih Kuning Temurus, Lada / Mrica, Moringga / Kelor yang dalam proses penanamannya menggunakan pupuk organik dan disaat diproduksi menggunakan pengeringan melalui pencahayaan sinar ultra violet dinilai lebih tepat.

Hal tersebut dikarenakan kandungan nutrisi yang terkandung pada rempah dan herbal itu lebih optimal jika dibandingkan dengan pengeringan secara langsung melalui sinar matahari.

“Warna daun yang dikeringkan melalui sinar ultraviolet masih terjaga  kandungan nutrisinya,” ujarnya.

Menurutnya, sejumlah tanaman rempah herbal itu akan lebih maksimal dalam penyediaan bahan baku yang saat ini ditanam secara tumpangsari ditempatkan pada sela-sela tanaman buah.

Pola tanam tumpangsari tersebut setidaknya bisa meminimalisir pertumbuhan gulma yang terdapat di sela-sela tanaman buah seperti durian, alpukat, jambu Jamaica, nangka, klengkeng dan sejumlah tanaman kelapa.

“Pola Tumpangsari ini bisa dikatakan sebagai percontohan sekaligus menjadi rintisan untuk dijadikan sebagai agro rempah herbal organik. Semoga kedepan bisa menjadikan suatu percontohan bagi sejumlah petani dan pekebun khususnya di wilayah setempat,” pungkasnya. (tyo)

No More Posts Available.

No more pages to load.