Rumah Relokasi Waduk Bendo Senilai Rp 13,9 M Dikerjakan Asal-asalan?

oleh -154 Dilihat
oleh
Rumah milik Trimo yang keramiknya mbrodoli, dan harus diperbaiki lagi.

Baru Dua Hari Ditempati, Keramik Brodol

PONOROGO, PETISI.CO – Sebanyak 89  unit rumah yang disediakan untuk relokasi warga RT 01 dan RT 03 RW 003 Dukuh Bendo Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, yang baru dua hari diserahkan oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni dan dua hari ditempati oleh 272 jiwa dari 89 KK,  diduga kualitas bangunannya sangat buruk.

Mega proyek pembangunan rumah relokasi  dan fasilitas umum senilai Rp 13,9 M dengan pelaksana pemenang tender yaitu PT Jaya Kedhaton beralamat di Jl A. W. Syahranie 4 Block K  No. 18 Samarinda (kota), Kalimantan Timur tersebut, dipersoalkan warga akibat dugaan hasil pekerjaannya yang buruk dan dikerjakan asal-asalan.

Pasalnya, baru dua hari ditempati oleh warga pindahan dari lokasi terdampak pembangunan Waduk Bendo,  ternyata banyak ditemukan kerusakan.

Kerusakan yang dimaksud warga, dari pemasangan keramik yang dinilai buruk. meskipun kerusakan mulai diperbaiki, karena ada jaminan pemeliharaan selama 6 bulan.

Seperti diungkapkan Marno, warga Blok H dari perumahan relokasi tersebut.  Ia kepada petisi.co mengaku, kalau rumah yang baru dua hari diserahkan dan dua hari ditempati itu banyak yang keramiknya sudah rusak.

“Banyak keramik lantai rumah yang baru kita tempati bersama puluhan KK ini sudah mbrodol,  pasangan keramik lantai banyak yang mumbul karena kurang pemadatannya,” ujarnya.

Yang keramiknya mumbul hampir di semua tempat, seperti keramik lantai kamar tidur,  ruang tamu dan lantai dapur.

“Meski sudah mulai diperbaiki, namun ya sayang, baru dua hari banyak yang didodol karena diperbaiki oleh pemborongnya,” ungkapnya.

Masih menurut Marno, bahwa kerusakan keramik yang banyak mumbul (mbrodol)  juga terjadi di banyak rumah. “Banyak, pokoknya kerusakan keramik,  yang rumah dibagian selatan hampir semua rusak dan yang paling parah rusaknya di rumah Pak Trimo  Blok C3,”  imbuhnya.

Semua rumah yang disediakan bagi warga dua RT tesebut sudah ditempati semuanya oleh warga yang rumah asalnya harus ditinggalkan itu.

Selain kerusakan pada pemasangan keramik lantai,  menurut warga Blok H tersebut juga kayu-kayu kusen pintu banyak yang tidak bagus.

“Selain keramik banyak yang mumbul mbrodol juga kusen pintu banyak yang rusak,  pintu sulit ditutup karena kayu molet dan juga kayu bukan kayu jati, tetapi kelihatannya kayu toko jenis meranti,“ tambah  Marno.

Ia juga menduga, kalau pekerjaan tersebut dikerjakan dengan buru-buru, sehingga mutunya gak bagus.  “Pekerjaan ini terkesan uber uberan dengan waktu,  jadi kualitasnya gak bagus,”  pungkasnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Ponorogo,  Sumarni ketika hendak dikonfirmasi malah melemparkan ke Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.  “Coba ditanyakan ke Bu Retno Perkim,” jawabnya.

(Baca Juga : Berbagai Persoalan di Relokasi Rumah Terdampak Waduk Bendo Ponorogo)

Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman , Endang Retno Wulandari ketika dikonfirmasi terkait banyaknya kerusakan yang terjadi di rumah rumah relokasi terdampak dari Waduk Bendo di Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo, pihaknya mengaku kalau sudah melakukan cek lokasi dan dilakukan perbaikan langsung pada kerusakan.

“Kita sudah cek ke sana, tapi gak ada yang mengeluh ke saya dari warga yang menempati,  dan semua sudah dijelaskan sama Pak Bupati dan tim sosialisasi desa, coba tanyakan ke Camat Sawoo,”  terangnya.

Masih menurut Retno sapaan Kepala Dinas ini,  bahwa sebelum warga pindah dan menempati, sudah dipenuhi sarana dan prasaranya dan semuanya melalui proses dan tahapan.

“Yang penting masyarakat pindah semua bisa terpenuhi sarana dan prasaranya,  untuk listrik dan air kan butuh proses dan semuanya pada tahap percepatan,  dan masyarakat hari ini tidak kekurangan air maupun penerangan,” pungkas Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Sementara untuk air masih dipasok BPBD dan penerangan dari Genset  untuk 89 KK tersebut.(mal)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.