Satgas Jatim Siapkan Gedung Untuk Tampung Pasien Dari Bangkalan

oleh -38 Dilihat
oleh
Petugas nakes melakukan tes swap pada salah satu warga yang datang dari jembatan Suramadu menuju Surabaya (foto: dewid)

SURABAYA, PETISI.CO – Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Bangkalan, telah menyediakan sejumlah gedung untuk menampung para warga Bangkalan yang positif Covid-19. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril menyatakan lokasi yang disiapkan antara lain gedung Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) Bangkalan, gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Bangkalan dan Balai Diklat Bangkalan.

Menurutnya, Gedung BPWS sendiri telah berfungsi sebagai sebagai tempat isolasi terpusat di Bangkalan. Gedung ini mampu menampung 72 pasien Covid-19, dan kini lebih dari setengah kapasitasnya sudah terisi.

“BPWS difungsikan sebagai isolasi Covid-19 terpusat di Bangkalan, kapasitas 72 orang, dan sudah terisi sebanyak 55 pasien,” ungkap Jibril saat dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).

Jibril mengungkapkan, gedung BLK memiliki kapasitas sebanyak 50 bed. Sedangkan gedung Balai Diklat mampu menampung hingga 74 pasien. Selain ketiga tempat itu, RSUD Bangkalan sendiri telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 150 bed isolasi dan 14 ICU.

“BLK bisa untuk 50 bed, dan Balai Diklat bisa menampung 74 pasien,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Mohni berencana akan menggunakan gedung asrama mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), sebagai tempat karantina alternatif pasien Covid-19.

Gedung asrama ini, ia perkirakan cukup untuk menampung hingga 400 pasien Covid-19. Ia pun membuka kemungkinan akan memfungsikan gedung ini jika kasus corona di wilayahnya terus meningkat.

“Kapasitasnya hampir 400 orang. Kalau meningkat terus, ini akan kita pakai,” kata Mohni.

Dirinya mengatakan nantinya akses masuk untuk pasien akan dipisahkan dari lokasi yang biasa dilewati oleh mahasiswa. Maka ia pun meminta mahasiswa tak perlu risau.

“Kami akan pinjam lahan, dan kami pastikan tidak melewati kerumunan mahasiswa atau tempat belajar mahasiswa,” paparnya.

Selain itu, Pemkab Bangkalan juga tengah menghitung kebutuhan petugas medis yang akan bertugas di asrama UTM tersebut.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, kasus positif Covid-19 di Bangkalan tercatat mengalami kenaikan signifikan sepekan terkahir. Per 14 Juni, jumlah kasus kumulatif corona di wilayah ini mencapai 2.309 kasus, bertambah 65 kasus dari hari sebelumnya.

Dari jumlah itu, sebanyak 1.548 dinyatakan sembuh atau terkonversi negatif, 222 meninggal dunia dan 539 merupakan kasus aktif atau yang hingga kini masih menjalani perawatan.

Melonjaknya kasus positif virus corona di Bangkalan ini membuat sejumlah rumah sakit di Surabaya mengalami kenaikan bed occupancy rate (BOR). Salah satunya adalah Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).

Per 14 Juni, dari total 400 bed kapasitas RSLI, yang telah terisi sebanyak 363. Rinciannya 65 dari kelompok pekerja migran Indonesia (PMI), 189 Klaster Madura, 12 Klaster Pondok, dan 97 Klaster Umum. Selain RSLI, BOR isolasi dan ICU sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya juga mengalami lonjakan signifikan.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febridhitya Prajatara mengatakan saat ini BOR isolasi di Surabaya 53 persen. Sedangkan, BOR ICU saat ini tercatat telah terisi sebanyak 63 persen.

“Hari ini BOR kamar biasa 53 persen, terjadi peningkatan sekitar 32 persen. Kemudian ICU juga ada kenaikan sekitar 20 persen, jadi posisi ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 sekarang 63 persen,” kata Febri, Senin (14/6/2021). (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.