SE Wali Kota Terbit, Peserta UTBK Program Bidik Misi Dapat Fasilitas Rapid Test Gratis

oleh -61 Dilihat
oleh
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto.

SURABAYA, PETISI.CO – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Kota Surabaya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya telah menerbitkan surat edaran (SE) Wali Kota Surabaya nomor 421.4/5853/436.8.4/2020 tanggal 2 Juli 2020, terkait syarat pelaksanaan UTBK dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Salah satu syarat yang tertuang di dalam surat edaran itu, setiap peserta yang akan mengikuti UTBK harus menyertakan hasil rapid test non reaktif ataupun swab test negatif. Dengan batas paling lambat 14 hari sebelum mengikuti ujian kepada panitia.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan dari Virus Covid-19, khususnya di lingkungan kampus.

“Pada prinsipnya keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi. Jadi prinsip itu yang harus dipahamkan kepada semuanya. Jadi kita tidak melihat apa-apa, tapi semata-mata kesehatan dan keselamatan warga adalah hukum yang tertinggi,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto di Balai Kota Surabaya, Kamis (2/7/2020).

Khusus bagi para calon mahasiswa asal Surabaya yang tergabung di dalam program bidik misi, Pemkot Surabaya akan menyiapkan rapid test massal secara gratis.

“Jadi pemerintah kota sudah memberikan solusi, tapi kan itu tidak mungkin untuk semuanya, dan ini khusus untuk warga Surabaya. Terutama yang mereka tergabung dalam bidik misi itu mereka nanti akan kita siapkan rapid test massal secara gratis,” jelas Irvan.

Perihal tempat dilaksanakannya rapid test massal itu, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak kampus.

“Kemungkinan bertempat di kampus-kampus itu, di Unair, ITS dan UPN,” katanya.

Ia mengaku Pemkot Surabaya masih mencari alternative bagi peserta yang merasa kesulitan akses transportasi menuju lokasi rapid test. Bagi mereka yang kesulitan akses transportasi, pihaknya akan menyiapkan alternatif lain lokasi rapid test.

“Kalau untuk para peserta dari bidik misi ini yang kesulitan transportasi maka mereka nanti juga akan disiapkan alternatif, mereka bisa menghubungi Puskesmas yang terdekat, mereka langsung bisa melaporkan itu,” ujarnya.

Nantinya, calon peserta yang mengikuti rapid test di Puskesmas cukup menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) kepada petugas, jika memang dia merasa kesulitan akses transportasi menuju lokasi rapid test di kampus.

“Alternatif kedua mereka bisa ke Puskesmas terdekat, sehingga memperkecil cost untuk ke sana,” terangnya.

“Yang kita khususkan ini untuk warga Kota Surabaya yang tergabung bidik misi dan termasuk mereka juga yang secara ekonomi menengah ke bawah yang nanti dilayani dengan rapid test gratis itu,” imbuhnya.

Sedangkan, bagi mereka yang secara ekonominya terbilang mampu, bisa langsung menuju ke laboraturium yang ada di Surabaya untuk mendapatkan pelayanan rapid test.

Jika nantinya hasil rapid test peserta UTBK ini dinyatakan reaktif, maka tak perlu khawatir. Sebab, pihak kampus memberikan relokasi waktu bagi para peserta UTBK yang dinyatakan reaktif rapid test.

“Kalau hasil diskusi dengan para perwakilan rektorat, nanti akan ada relokasi waktu ketika rapid test hasilnya reaktif,” tutup Irvan. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.