Seteru Koalisi Fraksi Gagalkan Paripurna Renja DPRD Bondowoso

oleh -46 Dilihat
oleh
Ketua fraksi PPP, Barri Zahlawi Zein, saat dikonfirmasi

BONDOWOSO, PETISI.CO – Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat, mengaku, gagalnya rencana rapat paripurna pembahasan rencana kerja (renja) DPRD Bondowoso tahun 2022, Rabu (29/12/2021), hari ini yang sudah dipersiapkan dalam Badan Musyawarah (Banmus) sebelumnya, diakui memang atas kesengajaan yang timbul dari koalisi pihaknya.

“Ini bukan masalah mekanisme, tadi itu memang sengaja kami lakukan agar Bupati Bondowoso, Salwa Arifin,  mengetahui secara langsung bukan dari pembisik-pembisiknya, bagaimana kondisi koalisi kita di legislatif yang sebenarnya,” katanya.

Terkait kekecewaan apa dari DPRD kepada Bupati, sehingga melakukan pembatalan Paripurna, Sinung menjabarkan, rekomendasi pansus terhadap kebijakan TP2D belum dilaksanakan dan adanya rotasi mutasi ASN di lingkup sekretariatan DPRD yang tanpa koordinasi dengan pimpinan DPRD bahkan kepada Sekwan.

Menanggapi hal ini, ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP), Barri Sahlawi Zein, menjelaskan, semestinya, tidak ada alasan bagi wakil ketua DPRD menggagalkan paripurna. Jika alasan yang disampaikan hanya tidak mendapat delegasi dari Ketua DPRD.

“Jika Sinung Sudrajat dalam penjelasannya, kegagalan paripurna ini untuk suatu pembelajaran kepada Bupati, maka ini menjadi sangat lucu dan tidak menunjukkan sikap profesionalisme sebagai wakil rakyat dan kejadian ini tidak ada dalam sejarah DPRD manapun di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Mengingat, lanjut Sahlawi, yang merencanakan paripurna ini bahkan melalui Banmus adalah DPRD, yang mengundang Bupati inipun DPRD dan yang menggagalkan juga DPRD. Bahkan, disebutkan dalam pemberitaan, 32 anggota DPRD hadir tapi lantas meninggalkan.

“Ibarat pepatah Madura, DPRD ini “bengal ka tonding takok ka tajem”. Artinya, masalahnya apa tidak jelas kemudian, langkah momennyapun tidak ter arah. Katanya, wujud peringatan kepada Bupati atas kebijakan yang diambil sebelumnya, tapi aplikasi balas dendamnya dengan menggagalkan paripurna Renja DPRD. Apa ini tidak lucu?, DPRD ibarat membakar Rumahnya sendiri. Ini jelas manufer kekanakan yang mengorbankan kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (tif)