Silaturrahim Kebangsaan Bersama Prabowo, Khofifah: Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

oleh -448 Dilihat
oleh
Khofifah dan Prabowo menyapa saeluruh undangan yang hadir dalam 'Silaturrahmi Kebangsaan'

HAMBALANG, PETISI.CO – Ketua Umum  PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa  menghadiri ‘Silaturrahmi Kebangsaan’ di kediaman Jenderal TNI (Hor) Prabowo Subianto di Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Sabtu, (2/3/2024) kemarin.

Di acara tersebut, Khofifah ditemani duetnya saat memimpin Jatim 2019-2024 Emil Elestianto Dardak, perwakilan relawan Pragrib Jatim, Tim Kampanye Daerah (TKD) Pragib Jatim, ratusan Kiai, Ulama, pengurus serta Ketua PW  Muslimat NU se Indonesia.

Hadir di acara ini, Dedi Mulyadi, caleg DPR RI Jawa Barat yang kembali lolos ke Senayan, KH Asep Syaifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah, Pacet Mojokerto, Gus Miftah Maulana Habiburrahman, Prof Dr Ali Masykur Musa, Jenderal Purn Syafrie Syamsudin, Jenderal Purn TNI Dudung Abdurrahman.

Lalu, DPR RI, Dewan Penasehat PP Muslimat NU Nyai Hajjah Mahfudhoh, Pimpinan JKSN Jateng Kiai Adnan, Ketua TKD Jatim Boedi Prijo Suprayitno, dokter Jibril spesialis jantung, anggota DPR RI, Sudiyono, dan Prasetyo Hadi, Laksamana  Madya TNI Purn Didik Herdiawan, serta Marsekal Purn Bambang Eko.

Acara diawali pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Subbanul Wathon, kemudian dilanjutkan pembacaan istighosah yang dipimpin KH Asep Syaifuddin Chalim.

Sebelum Khofifah memberi sambutan, terlebih dahulu diputarkan video  perjalanan relawan TKD Jatim menjadikan Jatim sebagai jantung kemenangan Prabowo- Gibran.

Diiringi teriakan lanjutkan dua periode Gubernur Jatim, dan tepuk tangan hadirin Khofifah memulai sambutan dengan joke segar.

“Kalau di pusat ada Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, dan ada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, maka jika digabungkan maka lengkap sudah, akan menjadi Prabowo Subianto, yang dua hari mendapat anugerah pangkat Jenderal Kehormatan. Insya Allah beliau akan  memimpin Indonesia menjadi  Presiden RI ke-8,” ujar Khofifah disambut riuh hadirin.

Khofifah tak lupa membeber perjalanan TKD Jatim, bersama relawan Muslimat NU, para kiai, dan relawan lainnya, menggaet para pekerja se Jatim, pedagang pasar,  UMKM, pengobatan gratis di kampung-kampung dan korban banjir meraih simpati masyarakat luar biasa hingga mencapai  lebih 66 persen.

Termasuk program khataman Alquran sejak sebelum Pemilu, hari tenang. Hingga saat ini masih dilangsungkan oleh ibu-ibu Muslimat se Jatim. Ini demi mengawal Indonesia agar selalu dijaga dan dilindungi Allah SWT. “Insya Allah di hari tenang saja, khataman Alquran di Jatim sudah merampungkan 64.500 kali khatam,” ujarnya.

Tak lupa Khofifah mengucapkan  terima kasih  atas perjuangan relawan yang luar biasa. Bukan hanya mengantarkan kemenangan, tapi diharapkan akan terus mengawal dan menjaga perjalanan  pemerintahan dan kesuksesan.

Khofifah mengingatkan bahwa tradisi NU sesuai amanat guru besar NU adalah  tradisi membaca sholawat. Saat sholawat  akan memberikan kesejukan dan ketentraman.

“Pak Prabowo sering mendengungkan selama ini, soal jiwa nasionalisme dan ruh kebangsaan. Wawasan kebangsaan yang berseiring dengan  kenusantaraan serta  Bhinneka Tunggal Ika terlahir dari Majapahit yang episentrumnya ada di  Jatim,” paparnya.

Sementara itu, tausiyah tujuh menit oleh Gus Miftah Maulana Habiburrahman, lebih banyak menjelaskan terkait program Prabowo-Gibran, makan siang gratis, sehingga meraih hati rakyat termasuk menceritakan kronologi kenapa Gibran Rakabuming Raka, didapuk menjadi Cawapres Prabowo.

“Pak Prabowo tahu siapa yang berkeringat dan baru mendekat. Siapa yang kerja dan mana yang sok pahlawan kesiangan. Siapa tulus dan modus,” kata Gus Miftah.

Yang kedua, adalah food estate atau lumbung pangan. Itu diambil dari surah Yusuf 43, di zaman Raja Kiftir. Nabi Yusuf kala itulah yang bisa memanfaatkan potensi lahan untuk bercocok tanam jadi lumbung pangan, dan memberdayakan ekonomi mengantisipasi kemarau panjang yang akan terjadi.

“Nah saat ini, sudah tiba kemenangan. Cara kita mengawal gampang. Anda berani milih, maka harus berani nagih. Sosialisasikan program Pak Prabowo ke masyarakat soal hilirisasi karena lebih Islami, seperti ketika Nabi Muhammad di Madinah menjadikan anggur jadi kismis,” ungkapnya.

Prabowo Subianto tak henti-henti mengucap terima kasih dan hormat kepada ibu-ibu Muslimat, NU, kiai, relawan Jatim yang telah berjuang keras, dan memilih Prabowo Gibran sehingga mengantarkannya ke RI 1.

Dia mengaku tak ingin membahas soal program kerja, karena bukunya sudah dibagikan. Namun, dia ingin mengucapkan  terima kasih kepada masyarakat Jatim, terutama dari muslimat NU, kiai, relawan dan TKD Jatim yang hadir.

Kendati perhitungan suara belum final, namun sudah kelihatan melalui quick count, bahwa keputusan rakyat mutlak di pihaknya, sehingga memenangkan mandat dari rakyat Indonesia. “Kita telah berhasil di semua provinsi kecuali dua, Aceh dan Sumbar,” cetusnya.

Dia mengaku begitu terlihat pergerakan angka quick count, tokoh yang pertama kali ditemui adalah Khofifah Indar Parawansa. Usai bertemu Khofifah, dilanjutkan sowan ke seniornya Jenderal SBY, Pakde Karwo, dan Emil Dardak.

“Saat bertemu di Bandara Halim, saya menawarkan bagaimana bisa bertemu. Berapa yang bisa ibu bawa ke Hambalang. Eh, beliau malah balik bertanya, Bapak berkenan berapa orang, saya jawab kalau persiapan singkat bisa 1.200 orang. Eh yang datang 1.600 orang,” ujarnya disambut tepukan hadirin.

Banyak joke segar dari Prabowo diungkap, karena dia mengaku sangat bahagia, terhormat, dan hanya ingin berterima kasih  kepada Ulama NU, warga NU, Muslimat NU, relawan semua di Jatim yang mendukungnya.

Selain menceritakan semasa aktif dan muda di awal jadi tentara, dia juga sangat dekat dengan ulama NU terutama Gus Dur. Sampai suatu ketika ingin jadi warga NU dan memilki KTA, kemudian diberi kartu Ikatan Sarjana NU (ISNU) dari Prof Ali Masykur Musa.

“Apalagi saya ini dekat dengan keluarga Gus Dur. Karena rumah kakek nenek saya berdampingan dengan rumah orang tua  Gus Dur di Matraman. Ibu beliau teman baik kakek nenek saya,” ungkapnya.

Pasca Pilpres ini Prabowo mengajak semua masyarakat melupakan perbedaan, jangan sampai gontok-gontokan. Karena sudah waktunya untuk berbuat bagi kemakmuran bangsa Indonesia. Dia berpesan agar tidak euforia menyambut kemenangan atau gembira berlebihan.

“Saya mengajak merenung, karena mandat itu tanggungjawab berat. Bahwa masa depan sekarang di pundak. Ini adalah kehormatan bagi kami. Sejak itu setiap saat sadar, tidak tidur. Sebelum tidur. Saya langsung berpikir tak boleh mengecewakan rakyat Indonesia,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.