SURABAYA, PETISI.CO – Cabang olahraga (Cabor) loncat Indah Jatim melakukan simulasi terakhir selama 2 hari, yaitu Minggu-Senin (26-27/9/2021). Simulasi ini, merupakan yang ketujuh dan simulasi ini sesuai seperti pertandingan resmi PON XX Papua.
Simulasi ditonton tim monitoring KONI Jatim dan beberapa Pengurus Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jatim yang berlangsung di Kolam Renang Graha Residen Surabaya.
Pelatih Kepala Loncat Indah Jatim, Ronaldy Herbintoro, mengatakan simulasi untuk melihat kemampuan terakhir atlet selama berlatih 4 tahun. Sekaligus, memberikan koreksi terkait hal yang harus diperhatikan dan menentukan atlet untuk turun di nomor apa dan target yang di raih di nomor apa.
Tim pelatih juga langsung memberikan nilai bagi atlet yang melakukan loncatan. “Dari simulasi ini, para atlet loncat indah Jatim ini menunjukkan hasil yang cukup bagus,” ujarnya.
Selama simulasi berlangsung, menurutnya, ada peningkatan yang maksimal. Mental para atlet terasah, karena disaksikan penonton.
“Karena kondisi pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini, praktis tidak ada kejuaraan yang bisa diikuti oleh para atlet loncat indah Jatim. Kondisi ini sangat mempengaruhi mental bertanding para atlet,” paparnya.
Ia juga mengakui, pada simulasi yang ke tujuh, teknik dan mental tanding para atlet cukup bagus dan hanya sedikit yang harus harus diperbaiki. Evaluasi simulasi pertama hingga ke tujuh sudah banyak kemajuan.
“Kami berharap simulasi ini masing-masing atlet dapat mengevaluasi dirinya sendiri dan mental tanding. Mental juara setiap atlet harus tumbuh dari sekarang,” kata pria yang juga ASN Dispora Jatim itu.
Mengenai target, pihaknya akan berusaha meraih prestasi maksimal dan mempersembahkan prestasi yang terbaik bagi kontingen PON XX Jatim, sesuai target yang di bebankan KONI Jatim terhadap cabor loncat indah.
Atlet loncat indah Jatim yang dipersiapkan menghadapi PON Papua, sebanyak 5 Atlet. Terdiri dari 2 atlet putra dan 3 putri. Mereka ditangani pelatih Ronaldy Herbintoro dan Ahmad Subekti serta Mekanik, Luthfi Niko Abdillah.
Dua atlet itu, Putra Aldinsyah Putra Rafi dan M. Nasrullah. Sedangkan, tiga atlet putrinya, yakni Della Dinarsari Harimurti, Linar Betiliana dan Gladies Lariesa Garina. (bm)
