BONDOWOSO, PETISI.CO – Tak henti-hentinya berinovasi, setelah beberapa inovasi lahir selama beberapa kurun waktu terakhir ini, tim IT BKD Bondowoso kembali meluncurkan terobosan baru. Bermula dari proses kenaikan pangkat paperless yang masih dianggap kurang efektif.
Hari ini BKD kembali luncurkan inovasi baru, yaitu Sistim Informasi Administrasi Kepegawaian Berbasis Online (Sitapelegit).
Sitapelegit ini adalah karya inovator BKD terkini yang diharapkan mampu memberikan kemudahan dan efisiensi.
Sosialisasi bertajuk Pengajuan Kenaikan Pangkat Berbasis online dilaksanakan dalam dua hari dan berakhir hari Kamis, 8 April 2021 kemarin, dibuka langsung oleh Plt Kepala BKD Bondowoso, Apil Sukarwan.
Sosialisasi diikuti oleh 51 perwakilan perangkat daerah se-Kabupaten Bondowoso yang terdiri dari kepala sub bagian kepegawaian dan operator.
Di kutip dari laman web bkd.bondowoso.go.id, dalam sambutan singkatnya, Apil Sukarwan, merekomendasikan, bahwa Sitapelegit sebagai cara baru yang diwajibkan bagi seluruh perangkat daerah.
“Inovasi ini adalah cara baru yang lebih efektif dan efisien untuk prosedur kenaikan pangkat dan berlaku mulai periode oktober mendatang,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, salah satu inovator, Riqky Juliastio menjelaskan, terobosan baru ini memiliki beberapa keunggulan. Dari pola lama pengiriman file pdf secara manual kini beralih ke cara pengiriman file berbasis android dengan penamaan secara otomatis dan langsung terkoneksi ke aplikasi AREK sebagai penampung usul kenaikan pangkat milik Kantor Regional II Surabaya.
“Dengan begitu bagian kepegawaian tak usah lagi repot me- rename dan datang ke BKD untuk setor file pdf, cukup dari kantor masing-masing,” tukas Riqy.
Sementara itu, Kabid Mutasi, Herlan, menyampaikan, harapan agar dengan lahirnya inovasi baru ini ke depan tidak ada lagi potensi keterlambatan.
“Dan meminimalisir hasil verifikasi berkatagori BTL,” tandasnya.
Untuk diketahui, cara baru untuk usul kenaikan pangkat disambut antusias oleh seluruh operator karena dapat pempersingkat waktu dan meminimalisir kesalahan yang selama ini biasa terjadi. (tif)
