SMKN 1 Rejotangan Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan, Ini Program-program Terbarunya

oleh -177 Dilihat
oleh
SMKN 1 Rejotangan terus berinovasi dengan melakukan terobosan terobosan guna mencetak anak didiknya menjadi lulusan siap kerja

TULUNGAGUNG, PETISI.CO  – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Rejotangan terus berinovasi dengan melakukan terobosan terobosan guna mencetak anak didiknya menjadi lulusan siap kerja secara soft skill serta sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja.

SMKN 1 Rejotangan telah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK) bidang Rekayasa dan Manufaktur oleh Dirjen Vokasi pada 7 April 2022 dan dilaunching pada 16 Mei 2022 (kemarin).

Dengan sudah menyandang predikat sebagai sekolah Pusat Keunggulan yang standart lulusan harus 80% terserap di dunia kerja, maka mulai hari ini SMKN 1 Rejotangan melakukan pola gerak cepat dengan sistem Ijon yaitu dengan merekrut lulusan sebelum lulus.

“Alhamdulillah SMKN 1 Rejotangan telah ditetapkan sebagai SMK PK oleh Dirjen Vokasi dan kemarin secara resminya telah dilaunching empat hari yang lalu,” ujar Kepala SMKN 1 Rejotangan Drs. Masrur Hanafi M.M kepada petisi.co, Jumat (20/05/2022) sore.

Hanafi menjelaskan, dengan menyandang predikat SMK PK tersebut standart lulusan harus 80 % terserap di dunia kerja.

Lanjutnya, karena untuk mengawali 3 tahun dirasa cukup lama, maka pihaknya mulai hari ini melakukan pola gerak cepat dengan sistem Ijon yaitu dengan merekrut lulusan sebelum lulus.

“Jadi sebelum lulus, anak itu sudah direkrut dan diterima oleh perusahaan,” jelasnya.

Menurut Hanafi, sekitar 53 perusahaan yang sudah siap datang merekrut itu terdiri dari berbagai perusahaan swasta yang ada di berbagai daerah, antara lain dari Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Malang bahkan ada yang dari Bekasi.

“Dan hari ini saya sudah menandatangani surat keterangan bahwa anak – anak sudah melakukan ujian satuan pendidikan karena adalah salah satu syarat yang dibutuhkan untuk diterima di perusahaan,” imbuh Hanafi menjelaskan.

Hanafi mengungkapkan, untuk tahun ini SMKN 1 Rejotangan juga melakukan program G to G to Japan, Kenshusei dan Spesifik/Specified Skilled Worker (SSW) yang diarahkan ke Jepang dengan sistem Cargiver. Namun untuk sementara pelatihan masih ditempatkan di sekolahan dengan didampingi oleh pihak ketiga sebagai mentor.

Ditambahkannya, untuk saat ini yang berminat berangkat ke Jepang ada sebanyak 60 orang. Pihaknya berharap kesemuanya bisa lulus dan berangkat ke Jepang dengan standar kerja yang sudah ditetapkan sesuai dengan budaya Jepang dan keterampilan bahasanya.

“Itu nanti ada kompetensi yang harus dicapainya oleh lulusan yakni sertifikat kompetensi N4 , dan semoga anak – anak kita nanti bisa meraih itu. Dan yang kedua adalah tes kesehatan yaitu pra medical supaya pada saat anak dilakukan pelatihan oleh instruktur itu terukur kesehatannya,” tambahnya.

Hanafi juga menerangkan, untuk mengantisipasi agar tercapai 80 % diluar langkah Ijon dengan Dudika (Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja) yang datang ke sekolah, pihaknya juga akan melakukan road yaitu dengan ngamen artinya pihak SMKN 1 Rejotangan akan mendatangkan dudika yang dari luar.

“Untuk menyerap kapasitas lulusan yang 80 % itu kita juga akan lakukan jemput bola. Dan kita fasilitasi biaya akomodasinya,” ucapnya.

Selain itu, masih menurut Hanafi, SMKN 1 Rejotangan juga membentuk Pusat Pengembangan Karir Siswa (PPKS) yang seharusnya dilakukan sejak siswa mulai dari kelas X. Tetapi ini dilakukannya secara instan dengan cara merekrut dan mencari lowongan kerja di Tulungagung Raya, seperti diantaranya adalah di SPBU, industi retail, garmen, makanan minuman.

“Sehingga nanti lulusan yang 80% akan terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (Dudika). Sehingga ini wajib dicapai oleh SMK PK karena kurikulumnya berbeda dengan kurikulum sekolah yang belum PK,” tutupnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.