Solar Langka, Nakhoda Kelimpungan

oleh -75 Dilihat
oleh
Ilustrasi

SURABAYA, PETISI.COPasokan solar untuk kapal pelayaran rakyat untuk hari ini masih tersedia. “Tetapi Minggu depan dipastikan suplainya akan sulit,” demikian dikatakan nakhoda kapal Pelra di Gresik, Rofik yang dapat bocoran informasi dari orang dalam Pertamina.

Menurutnya suplai solar sudah mulai seret di SPBB yang menyalurkan solar subsidi kapal rakyat. Hal senada juga dikatakan Husni, nakhoda kapal Pelra di Pelabuhan Kalimas, Surabaya.

“Armada kami terancam tidak bisa layar dan membawa kebutuhan logistik ke daerah terpencil, tertinggal dan terluar,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Pelra, Abdullah dihubungi di sela-sela Musda Pelra Jatim beberapa waktu lalu mengatakan, kuota solar subsidi Pelra September ini habis. Jatah untuk kapal Pelra sebesar 9.384 KL sudah terpakai 70%. Menurutnya, dari total solar subsidi nasional 70 % dialokasikan untuk darat, sedangkan 30% untuk laut.

“Jatah dibagi untuk kapal tol laut, nelayan, kapal perintis dan lainnya. Pemerintah lanjutnya, seharusnya meninjau ulang kebijakan alokasi solar subsidi,” tegasnya.

Sementara itu ketua DPD Pelra Jatim dan Bali, Salehwangen Hamsar mengatakan, sebagian kapal membeli solar subsidi di pompa bensin Rp 6.800 per liter. “Harga non subsidi di atas 14.000 sudah termasuk PPN. Klenger kita dengan perubahan tarip solar ini,” jelasnya.

Efeknya tarif logistic naik, harga komoditas naik. Ayam, telur dan lainnya naik semua harga dasar ada komponen BBM, alat angkut, alat produksi, perpindahan orang ada BBM.

Ditambahkannya, sebagian kapal tidak dapat jatah BBM subsidi karena harus terdaftar di BPH migas.

“BBM sulit didapat semua pada pusing kenaikan tarif fright kapal 25-30 %,” tukasnya. (oki)

No More Posts Available.

No more pages to load.