BATU, PETISI.CO – Ratusan siswa SDN Pesanggrahan 1 (Pesat), Kecamatan Batu, Kota Batu, beserta tenaga pendidik dan kependidikan, Kamis (15/11/2018) mendapatkan sosialisasi pencegahan dan simulasi kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran (DPK) Kota Batu.
Dalam sosialisasi dan simulasi tersebut, DPK bersama tim diantaranya Kepala Bidang Pencegahan (Kabid) Edi Suprapto, Kasi Penyuluhan (Maran) dan anggotanya menyampaikan beberapa hal penting tentang pencegahan kebakaran.
Kabid DPK, Edi Suprapto, melalui Kasi Penyuluhan, Maran menuturkan, DPK selalu memberikan sosialisasi dan simulasi dari sekolah- sekolah, dan desa-desa di Kota Batu.
“Siswa SDN Pesanggrahan 1, kita berikan edukasi tentang air, api, dan udara. Selain itu tenaga pendidik dan kependidikan, juga kita berikan sosialisasi dan simulasi tentang kebocaoran tabung LPG,” ucapnya, Kamis (15/11/2018).
Menurutnya, dalam sosialisasi dan simulasi tersebut, DPK juga memberikan pengenalan alat-alat pemadam kebakaran kepada siswa, diantaranya alat pelindug diri, sepatu, helm, selimut pemadam kebakaran untuk pelindug dari api.
“Selain itu, siswa juga kita kenalkan dengan pengenalan britening aparatus, bantuan pernafasan tabung oksigen,” tandasnya.
Ia jelaskan, sosialisasi dan simulasi ini DPK juga memberikan pemahaman tentang proses pelindungan api, yang diakibatkan kebocoran tabung LPG.Solusinya yaitu pelepasan dari regulator, pada saat terjadinya kebocoran.
“Maka pada saat gas LPG ada kebocoran maka, tidak diperkenankan menyalakan kontak listrik. Dan tidak diperkenankan menyalan api, seharusnya secepatnya membuka pintu, cendela, supaya gas LPag tersbeut segera hilang. Kita himbau, tidak diperkenankan kontak listrik betumpuk-tumpuk,” bebernya, sembari memberikan sosialisasi dan simulasi.
Dia tegaskan, bila mana tindakan tersebut tidak berhasil, maka segera menghububgi Dinas Penangulan Kebakaran (DPK) Kota Batu, dengan kontak person 0341 512111.
“DPK Kota Batu sejak 2108, awal bulan Januari yang lalu sudah melaksanakn sosialisasi dan simulasi kesemua desa dan kelurahandan, SMK diwilayah Kota Batu, juga di beberapasekolah. Dan kegiatan ini tidak ada pungutan biaya, atau geratis, yang propertinya dari DPK. Karena semuanya sudah dikafer dari APBD Kota Batu,” tegasnya.
Dia juga berharap, semua masyarakat dan apa bila terjadi munculnyan api maka harus tenag dan memahami. Setelah itu, apa yang dilakukan harus bijak baik yang disebabkan dari faktor alam, manusia, maupun binatang. (eka)
