Stabilkan Harga, BULOG Akan Gelontorkan Impor Jagung Pakan ke Peternak

oleh -223 Dilihat
oleh
Budi Waseso melihat kualitas jagung pakan yang diimpor dari Argentina

SURABAYA, PETISI.CO – Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak langsung direspon cepat oleh Pemerintah. Melalui Badan Pangan Nasional, pemerintah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton secara bertahap guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV 2023.

Pemerintah menugaskan Perum BULOG dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.

Kedatangan impor jagung pakan dari Argentina itu, dipantau langsung oleh Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso di Pelabuhan Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Rabu (15/11/2023). Dari 500 ribu ton jagung pakan impor itu, yang baru tiba di Indonesia sebanyak 20 ribu ton.

“Hari ini saya pastikan langsung kedatangan kapal pertama dari Vietnam sebanyak 20 ribu ton jagung pakan. Dan akan segera disalurkan untuk menstabilkan harga pakan di peternak,” katanya kepada wartawan.

Dijelaskan, 20 ribu ton jagung pakan ini merupakan kedatangan perdana dari penugasan tahap pertama sejumlah 250 ribu ton. Adapun total penugasan yang diberikan kepada BULOG sebanyak 500 ribu ton.

Selanjutnya, jagung pakan impor ini akan segera dijual ke peternak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah untuk meredam kenaikan harga jagung pakan yang saat ini terjadi.

“Kami sudah mengantongi daftar peternak yang akan mendapat jagung pakan ini. Kami optimis dengan impor ini harga jagung pakan bisa segera turun”, ujarnya.

Importasi jagung pakan pada akhirnya menjadi keputusan pemerintah, seiring harga jagung di dalam negeri yang tidak kunjung melandai. Rata-rata harga jagung pakan di tingkat peternak secara nasional di atas Rp 7.000 per kilogram.

Padahal, pemerintah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) jagung pakan di tingkat peternak sebesar Rp 5.000 per kilogram. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.