Stabilkan Harga, Surabaya Gelar Pasar Murah dan Kios TPID di 18 Pasar

oleh -76 Dilihat
oleh
Pasar Murah yang digelar oleh Pemkot Surabaya di beberapa titik

Surabaya, petisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025. Upaya ini bertujuan menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok bagi warga Surabaya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, menjelaskan bahwa salah satu langkah utama adalah konsistensi dalam penyelenggaraan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah, yang bekerja sama dengan distributor bahan pokok.

“Kami menggandeng distributor bahan pokok untuk menjual komoditas di bawah harga pasar, seperti beras, gula, minyak, telur ayam, daging ayam, olahan daging sapi, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih,” kata Dewi Soeriyawati, Sabtu (9/11/2024).

Ia menambahkan, sejak Oktober hingga 8 November 2024, Pemkot Surabaya telah menggelar 18 kali Pasar Murah dan dua kali Gerakan Pangan Murah.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga secara rutin melakukan operasi pasar dengan bekerja sama dengan produsen minyak goreng untuk menyalurkan 52.800 hingga 61.800 liter minyak per bulan di 9 hingga 17 pasar tradisional di Surabaya. “Operasi pasar ini kami laksanakan secara rutin setiap bulan,” ujar Dewi.

Dewi juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemantauan harga dan stok bahan pokok secara berkala di pasar-pasar utama, distributor, dan toko swalayan di Surabaya. “Pemantauan ini untuk memastikan pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok di kota ini,” katanya.

Untuk memperkuat pengendalian harga, Pemkot Surabaya membentuk kios-kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 18 pasar di Surabaya. “Kios TPID ini berfungsi sebagai sarana pengendalian harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar,” jelasnya.

Di sisi produksi, Pemkot Surabaya juga mendorong kegiatan tanam dan panen padi, bawang merah, serta cabai untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Surabaya dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Dewi juga mengimbau warga untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying. “Stok pangan di Surabaya mencukupi, kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membeli secara berlebihan,” tegasnya.

Menjelang HBKN Natal dan Tahun Baru 2025, TPID Surabaya bersama instansi terkait juga akan melakukan peninjauan ke pasar tradisional, distributor, dan swalayan guna memastikan ketersediaan bahan pokok serta mencegah adanya penimbunan. “Dengan demikian, ketersediaan dan harga bahan kebutuhan pokok di Surabaya dapat tetap terkendali,” ujarnya.

Dewi menambahkan bahwa Dinkopdag Surabaya bersama instansi terkait akan terus melanjutkan Pasar Murah dan Operasi Pasar menjelang Nataru 2025 sebagai upaya menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat dan pedagang. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.