Surabaya Gelar Parade Budaya dan Bunga

oleh -81 Dilihat
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Parade Budaya dan Bunga yang digelar di Kota Surabaya kali mendapat sambutan publik yang luar biasa. Puluhan ribu orang sejak pagi menyemut di sepanjang jalan dari Tugu Pahlawan hingga lokasi finish di Taman Bungkul, Jalan Raya Darmo, Minggu (7/5/2017).

Jalur sepanjang sekitar 5 Kilometer ini terlihat masyarakat tumplek blek. Banyaknya masyarakat yang merengsek ke bahu jalan di sepanjang rute yang dilalui membuat Satpol PP dan Linmas bekerja keras untuk membendungnya agar tidak mengganggu konvoi peserta parade yang diberangkatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Menteri ESDM yang datang ke Surabaya sebenarnya untuk meresmikan pengoperasian jaringan gas bumi (24 ribu sambungan rumah tahun anggaran 2016) di Surabaya

Selain warga yang membludak, jumlah peserta kali ini juga lebih banyak. Bila tahun sebelumnya hanya 50-an, tahun ini mencapai 75 peserta. Pemberangkatan yang dipimpin Jonan didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kapolrestabes Surabaya Kombespol M Iqbal.

Menteri Jonan yang besar di Surabaya, mengaku kagum dengan acara parade budaya dan bunga yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 ini.

“Saya sungguh kagum dengan acara parade budaya dan bunga ini. Ini seperti di Pasadena (pawai bunga di Pasadena, Amerika Serikat),” kata Jonan.

Di ulang tahun Kota Surabaya ke-724 pada 31 Mei mendatang, pria yang dulunya pernah menjabat Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan juga Menteri Perhubungan ini berharap Surabaya tetap menjadi kota yang identik dengan kebersihan, aman dan masyarakatnya yang heterogen tetap rukun.

“Saya sampaikan selamat untuk Surabaya. Semoga Surabaya tetap bersih, aman dan rukun. Dan mudah-mudahan parade budaya dan bunga ini jadi berkelas dunia. Karena wali kotanya sudah kelas dunia,” kata Jonan.

Parade ini tidak hanya dikuti perwakilan dinas di Pemkot, namun dunia usaha di Surabaya dan Jawa Timur juga banyak yang ikut serta. Mereka mengeluarkan kendaraan yang telah disulap menjadi aneka bentuk dengan hiasan bunga.

Tak ketinggalan aneka budaya dari berbagai daerah disuguhkan oleh peserta dari daerah asal yang tinggal di Surabaya. Mulai dari Sumatera, Bali, Maluku hingga warga Papua ikut parade dengan budaya khas masing-masing. Tak lupa, warga asing yang bersekolah dan bekerja di Surabaya ikut menyemarakan parade.

Bahkan Wali Kota Tri Rismaharini yang menyambut di lokasi finish, Taman Bungkul mendapat kenang-kenangan dari perwakilan daerah di Jawa dan luar Pulau Jawa yang ikut serta. Peserta dari Papua juga memberikan hadiah ukiran kayu dari Asmat.

Risma berharap perayaan hari jadi ini menjadi momentum untuk terus merawat kerukunan antar sesama di Kota Surabaya. Masyarakat Kota Pahlawan diingatkan untuk tidak mudah terpecah belah.

“Mari di ulang tahun Surabaya ke-724 tahun ini kita terus bergandengan tangan. Jangan mudah dihasut. Tidak boleh ada perpecahan, tidak boleh ada yang bertengkar ataupun tawuran. Kita ini cucu para pahlawan, karena itu mari jaga persatuan dan songsong masa depan,” pesan Risma.

Kepada masyarakat yang menyaksikan parade budaya dan bunga, Risma juga mengingatkan untuk ikut menjaga kebersihan kota dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat selama berlangsungnya acara tersebut.

“Mari bersama-sama menjaga kebersihan kota ini. Tolong jangan membuang sampah sembarangan,” katanya.

Parade yang seharunya berakhir di Taman Bungkul pada Pukul 12.00 Wib pun menjadi molor. Hingga Pk 13.30 Wib, parade budaya dan bunga masih berlangsung.Masyarakat yang menyemut juga banyak bertahan menanti peserta memasuki finish meski terik matahari menyengat. (han)