Tabarukan di Makam Waliyullah, KarSa Harapkan Berkah Untuk Pimpin Lamongan

oleh -225 Dilihat
oleh
Kartika Hidayati saat Ziarah Wali Sunan Deket didampingi Gus Burhan.

LAMONGAN, PETISI.CO – Ziarah kubur yang menjadi tradisi warga Nahdliyin terus dilakukan untuk mengajarkan arti penting tentang sejarah perjuangan dan agar tidak kehilangan sejarah, menjadikan Kartika Hidayati untuk bertabarukkan di makam salah satu Waliyullah di Lamongan.

Ahad pagi (18/10/20) di Desa Deket Wetan, Kec. Deket, Kab. Lamongan, perempuan yang akrab dipanggil Bunda Kartika itu menyempatkan diri untuk ziarah ke makam Sunan Deket atau yang biasa dikenal Mbah Hisyamudin anak ke 3 dari Kanjeng Sunan Ampel.

Menurut Kartika, Calon Bupati Lamongan yang di usung oleh PKB dan PDI Perjuangan menerangkan, bahwa yang pertama adalah hal yang sebenarnya cukup Istiqomah yang kita lakukan.

Karena beliau adalah salah satu dari sekian banyak orang yang terpilih menjadi Waliyullah, jadi kita Tabarukan untuk meminta berkah.

Apalagi beliau adalah sesepuh Lamongan yang mana pada era berdirinya Kab. Lamongan di minta langsung oleh Kanjeng Sunan Giri ke III menjadi penasehat Raden Ronggohadi Bupati kita yang pertama.

Untuk itu di samping kita minta doa barokahnya beliau, kita juga berharap beliau merestui kita Kartika – Saim menjadi pemimpin Lamongan selanjutnya meneruskan cita cita dari  Mbah Raden Ronggohadi.

Pasalnya hampir 85% warga Lamongan adalah Nahdliyin, maka untuk itu ada ikhtiyar dari PCNU yang secara masif organisatoris ke bawah untuk mengantarkan kader terbaiknya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lamongan.

Karena yang namanya khittoh itu adalah bagaimana menjadikan NU secara mandiri bisa memberikan sumbangsih kepada negara.

“Serta bagaimana untuk berfikir dan bertindak dalam mengambil kebijakan dan memberikan manfaat untuk umat yang secara keseluruhan juga untuk bangsa, karena sejak awal Indonesia merdeka NU ini selalu ada di garda terdepan untuk pengawalan NKRI ini,” imbuhnya lagi.

Yang kedua, kita juga mengingatkan bahwa Mbah Raden Ronggohadi adalah murid Kinasih dari Kanjeng Sunan Giri, sedangkan ajaran Sunan Giri adalah ajaran Ahlussunah wal jamaah.

Untuk itu menjadi kewajiban saya untuk meneruskan pondasi yang sudah didirikan Mbah Ronggohadi terkait ajaran Ahlussunah wal jamaah sehingga tidak akan punah.

“Jadi secara logika sangat masuk akal, kenapa Lamongan sejak dulu mayoritas adalah Nahdliyin Ahlussunah wal jamaah. Karena memang pondasi awal yang dicanangkan oleh Mbah Ronggohadi utusan dari Kanjeng Sunan Giri adalah menggunakan pemerintahan yang berAhlussunah wal jamaah,” terangnya. (ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.