TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Pemerintah Daerah (Pemda) Tulungagung di tahun 2022 mengalami kekurangan pada anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat.
Dengan adanya kekurangan anggaran dari DAU tahun 2022 mendatang yang nominalnya mencapai puluhan miliar, kemungkinan juga akan berpengaruh terhadap pembangunan di Kabupaten Tulungagung seperti pembangunan infrastruktur jalan maupun lainnya.
Seperti disampaikan Kepala BPKAD Kabupaten Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna DPRD Tulungagung, Rabu (27/10/2021).
Untuk anggaran DAU Kabupaten Tulungagung tahun 2022 akan mengalami kekurangan atau kehilangan lagi sebesar RP. 35 miliar.
“Otomatis penggunaan anggaran APBD tahun 2022 diberitahukan sekarang, jadi kita dapat kekurangan DAU 35% lagi. Jadi kita kehilangan 35 miliar itu dari DAU,” ujar Bagus Kuncoro.
Menurutnya, selain pengurangan anggaran dari DAU, Tulungagung juga tidak mendapatkan anggaran dari dana DID lantaran adanya beberapa persyaratan yang belum bisa terpenuhi.
“Uang APBD kita kan banyak dari APBN. Dan, karena kriteria dapatnya DID itu harus WTP (red-Wajar Tanpa Pengecualian) 5 kali, ada beberapa persyaratan yang kita belum bisa memenuhi. Otomatis potensi kita hilang lagi Rp. 39 miliar,” ungkapnya.
“Kita (nanti) cuma mengurangi anggaran, makanya nanti jika melihat kita tidak membangun jalan ya karena itu. Jadi kita kehilangan Rp. 35 miliar itu dari DAU kita juga kekurangan Rp. 39 miliar dari DID, yang kelihatan itu,” imbuhnya.
Menurutnya lagi, dari kekurangan dana berasal sumber sumber dana tersebut akan berdampak pada belanja daerah. Namun, pada situasi pandemi Covid-19 saat ini untuk anggaran di bidang kesehatan masih dipertahankan bahkan mungkin akan ditambah.
“Terdampak, yang pasti belanja. Kalau sekarang (red-situasi) covid, otomatis covid (mesti) Kesehatan akan ditambah, akan tetap dipertahankan. Ya (mesti) harus mengalahkan infrastruktur dan lain sebagainya,” tandasnya. (par)
