Tahun Ajaran Baru Dimulai, 400 Ribu Siswa SMA/SMK Ikuti MPLS Daring

oleh -74 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menyapa salah seorang siswa yang mengikuti MPLS secara daring di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Sebanyak 400 ribu lebih peserta didik baru jenjang SMA/SMK Negeri dan Swasta di Jawa Timur (Jatim) secara serentak mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari Senin (13/7/2020).

MPLS yang dilaksanakan secara daring atau online tersebut dilaksanakan di 423 SMA Negeri dan 1.119 SMA Swasta serta pada 297 SMK Negeri dan 1.821 SMK Swasta.

Pembukaan MPLS 2020 dilakukan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melalui sambungan video conference di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (13/7/2020).

Khofifah mengatakan pelaksanaan MPLS secara daring itu dilaksanakan berdasarkan kebijakan pusat. Bahwa sekolah belum bisa melakasanakan pembelajaran secara tatap muka bila wilayah tersebut masih zona merah.

“MPLS tetap berjalan seperti sediakala, namun dengan cara yang berbeda karena kita harus tetap waspada dengan menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Namun demikian, Khofifah berharap para siswa dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat selama proses pendidikan meski harus dilakukan secara daring.

Khofifah mengajak seluruh masyarakat berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga, para siswa dapat mengikuti kembali belajar di sekolah.

“Saya harap para siswa tetap bisa memulai tahun ajaran baru ini dengan semangat dan gembira meski dalam situasi yang masih darurat kesehatan ,” ujarnya.

Justru dalam suasana  pandemi seperti  ini, diharapkan anak-anak Jatim akan menunjukkan prestasi terbaiknya dan semangat yang tetap prima. “Para kepala sekolah, para guru akan menunjukkan kinerja terbaiknya membangun generasi emas Jatim yang lebih kreatif dan inovatif disertai dengan akhlak yang mulia,” tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, menjelaskan, bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri dalam Negeri, kegiatan pembelajaran wajib dilaksanakan dengan metode jarak jauh baik online maupun offline. Khususnya bagi daerah yang berdasarkan kondisi penyebaran Covid-19 belum masuk kategori zona hijau.

“Memang perlu penyesuaian-penyesuaian yang lebih kreatif dan inovatif, dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sehingga meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik,” paparnya.

MPLS bagi siswa baru sendiri akan dilaksanakan dalam jangka waktu selama 3 (tiga) hari. Sekolah dapat menambah 2 (dua) hari untuk persiapan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing yang dilaksanakan pada minggu pertama awal Tahun Pelajaran 2020/2021.

“Dalam masa MPLS tahun ini, Sekolah dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian. Namun kunjungan tersebut mensyaratkan disertai dengan penerapan disiplin protokol kesehatan Covid-19,” jelas Wahid.

Oleh karenanya, Pemprov Jatim telah memerintahkan seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah se Jatim untuk memastikan seluruh Satuan Pendidikan di wilayah kerjanya masing-masing telah menyiapkan sarana dan prasarana serta SOP (Standart, Operation, Procedure) yang dibutuhkan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

“Sekolah wajib berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 yg ada di kabupaten/Kota setempat,” pungkasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.