Tahun Baru Islam, Ini Ajakan Gubernur Khofifah

oleh -96 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah di Grahadi, Senin malam.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah sebagai momentum “move on” dari Pandemi Covid-19.

Ajakan tersebut, disampaikan Khofifah pada peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1443 Hijriah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (9/8/2021) malam. Hadir di acara ini, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Forkopimda Jatim, sejumlah ulama dan masyatakat umum.

Menurut Khofifah, semangat Tahun Baru Islam harus dimaknai sebagai format hijrah atau dalam istilah kekinian “move on” dari masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19. Caranya, dengan menguatkan semangat bangkit, gotong royong dan solidaritas serta saling bantu antar sesama umat manusia.

“Rasa empati dan solidaritas kita benar-benar diuji selama satu tahun setengah ini. Jangan kendor, sebaliknya justru harus semakin diperkuat mengingat dampak pandemi ini memukul semua sektor dan lapisan masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan persoalan akibat pandemi Covid-19. Perlu dukungan, kerjasama, dan kerja keras seluruh lapisan dan elemen masyarakat agar membuahkan hasil yang optimal.

Pandemi Covid-19 telah memaksa seluruh manusia di dunia melakukan penyesuaian dan perubahan menuju bentuk kenormalan baru. Salah satu semangat Hijrah dalam konteks pandemi adalah juga mendisiplinkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Konteks hijrah kekinian berbeda. Saat ini, kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan dengan cepat merespons situasi dan kondisi. Semangat solidaritas kita sebagai sebuah bangsa pun dituntut untuk lebih kuat dan tinggi lagi,” paparnya.

Semangat move on yang dimaksud Khofifah, berlaku di semua sektor kehidupan. Misalnya, dalam hal berusaha atau berbisnis. Pandemi Covid-19 selayaknya dapat dijadikan ajang move on dari cara-cara pemasaran tradisonal menjadi cara pemasaran yang lebih modern dengan memanfaatkan teknologi.

“Jika dulu pemasaran serba offline, maka sekarang cobalah untuk mengaktivasi penjualan secara online. Manfaatkan media sosial dan internet yang mudah diakses untuk memperluas jangkauan pasar,” tuturnya.

“Konsumen saat ini berubah, jadi tidak bisa kemudian menyalahkan Covid-19 yang notabene merupakan ujian dari Allah SWT. Sebaliknya alih-alih mengeluh maka lebih baik beradaptasi dengan cara-cara yang juga baru. Ini semua agar bisa tetap survive,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.