Tak Punya Rumah, Warga Acem Pentol Terbaring Sakit Tak Mampu Berobat

oleh -43 Dilihat
oleh
Tohari yang tergolek lemah bersama Niwa, istrinya

BONDOWOSO, PETISI.CO –  Tohari warga miskin RT.32, Dusun Acem Pentol, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Bondowoso Kota kini menjadi pusat perhatian pengguna facebook. Setelah seorang pengguna sebuah akun atas nama Bayu Al Jiffi memosting keadaan Tohari di Suara Rakyat Bondowoso, sebuah komonitas di Facebook dengan harapan diketahui publik bisa memberikan sumbangan untuk biaya untuk pengobatan.

Viral di facebook yang mengetuk hati masyarakat untuk membantu Tohari

Penelusuran petisi.co, bahwa Tohari merupakan potret kemiskinan di Kabupaten Bondowoso yang mana kini terbaring lemah akibat pemyakit yang diderita. Tohari menempati sebuah rumah yang sangat tidak layak disebut rumah di atas tanah milik Kelurahan Kota Kulon.

Kondisi tempat tinggal yang ditempati Tohari bersama Niwa, istri dan keempat anaknya ini sangat sempit, pengab, dan sangat tidak sehat apalagi seluruh lantai rumah terbuat dari tanah liat. Bahkan seluruh dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu sudah banyak berlubang hingga beberapa lubang tersebut ditutupi seadanya.

Niwa, Rabu (6/6) kepada petisi.co menuturkan awal mula suaminya Tohari tiba-tiba jatuh sakit,” kejadiannya pada bulan ini tepatnya hari Sabtu dimana ketika itu Karman salah satu staff Kelurahan Kota Kulon memberi pekerjaan memotong sebuah pohon yang berdekatan dengan kantor Kelurahan Kota Kulon. Atas perintah Karman tersebut kayu tersebut dipotong menggunakan gergaji bersama seorang temannya.

“Namun, ketika sedang menggergaji pohon tersebut tiba-tiba suami saya terguling-guling kesakitan tanpa diketahui penyebabnya. Akhirnya dibawa ke UGD hingga sekarang suami saya sudah tidak bisa lagi mencari nafkah untuk keluarga,“ tuturnya.

Ketika ditanya tentang kebutuhan saat ini, Niwa mengatakan, sekarang  bekerja menjadi buruh cuci milik tetangga dengan upah yang diterima antara Rp. 15 ribu sampai dengan Rp 20 ribu dan itupun tidak menentu.

“Harus saya lakukan meskipun sangat tidak cukup. Ditambah lagi kebutuhan sekolah ketiga anak saya yang kini duduk di bangku TK dan SD,“ terangnya.

Tohari merupakan tulang punggung keluarga dimana pada awalnya bekerja serabutan dengan penghasilan sekitar Rp 20 ribu yang tidak menentu. Namun kini dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja memenuhi kebutuhan keluarga akibat penyakit yang dideritanya. Seorang pengguna facebook berharap uluran tangan publik untuk memberikan sumbangan utnuk membantu meringankan beban Tohari dan keluarga. (cip)