KEDIRI, PETISI.CO – Masalah sampah sudah menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Pemkot Kediri terus berusaha mencari terobosan dalam memanfaatkan sampah milik warganya. Salah satunya dengan menargetkan sampah dirubah menjadi tenaga listrik.
Saat ini Pemkot Kediri sedang diajak berkoodinasi dengan Desti Alkano yang merupakan salah satu peneliti di bidang sampah organik. Desti Alkano sendiri merupakan asli warga Kota Kediri yang saat ini sedang meniti ilmu di Belanda. Rencananya, Desti bersama Pemkot Kediri bakal membahas sampah organik agar dapat dijadikan menjadi tenaga listrik.
“Mbak Desti ini kemarin dipanggil kementrian, dan kita diajak mencoba dalam mengelola sampah organik agar menjadi tenaga listrik. Nanti mungkin Pemkot Kediri akan dijadikan pilot project,” jelas Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (28/7/2017).
Dia menambahkan, selama ini sampah sudah menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Pihaknya berharap kesadaran masyarakat Kota Kediri tentang sampah semakin ditingkatkan. Sebab selama ini volume sampah di Kota Kediri semakin meningkat.
“Saya ingin semua pihak, baik masyarakat maupun kader bank sampah Kota Kediri selalu memberi edukasi kepada siapapun, hal ini agar tidak buang sampah sembarangan dan menggunakan sampah dengan bijak,” kata Abdullah Abu Bakar, saat didepan para kader bank sampah.
Saat ini Walikota Kediri menginginkan para kader bank sampah lebih melakukan strategi dalam mendaur ulang sampah, sehingga dapat menjadikan penghasilan daei hasil daur ulang tersebut.
“Saya sebenarnya mengingkan kalau ada alat pencacah plastik. Jika plastik ini dicacah lebih bernilai jual dan kedepan saya berencana akan menghibahkan alat pencacah plastik untuk para kader bank sampah,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, terdapat 92 kelompok bank sampah dengan 230 kader bank sampah se-Kota Kediri. Dalam menjadi kader, mereka diberikan honor sebesar Rp 225 ribu tiap orang untuk 3 bulan. Saat pemberian honor, hladir juga dalam acara tersebut Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur. (dun)
