SURABAYA, PETISI.CO – Warga kembali diresahkan dengan adanya tawuran yang diduga dilakukan oleh beberapa anak-anak di bawah umur. Kejadian itu sendiri terjadi, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 13.30 WIB di kawasan Kusuma Bangsa, Kota Surabaya.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP, Piter Frans Rumaseb menerangkan anak-anak yang ikut dalam tawuran tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 60 orang dan beberapa diantaranya diduga membawa senjata tajam (sajam).
“Beberapa warga melihat ada kerumunan anak-anak sekitar 60 orang yang membawa senjata tajam. Warga teriak memanggil petugas meminta bantuan, sewaktu anggota kita datang anak-anak ini sudah bubar dan sajamnya dibuang di selokan,” terang Piter ketika ditemui di ruangannya.
Selain itu, pihaknya untuk sementara ini berhasil mengamankan ketiga anak yang diduga terlibat juga dalam tawuran tersebut. Saat ini ketiganya telah dikirim ke Polrestabes Kota Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut.
“Tadi saya sudah lapor ke komandan saya. Setelah itu dari pihak kepolisian meminta agar mereka dikirim ke Polerstabes. Barusan ini telah kita kirimkan ke Polrestabes bersama barang buktinya,” jelasnya.
Piter juga mengungkapkan bila ketiga anak tersebut mendapatkan ancaman dari kawan-kawannya yang diketahui memiliki usia lebih tua, apa bila tidak mau ikut dalam tawuran tersebut.
“Kami sudah komunikasi dengan ketiga anak ini, mereka ini diancam sama anak yang lebih tua kalau tidak mau ikut,” ungkapnya.
Ia menegaskan, sesuai arahan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, saat ini pihaknya bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya, serta jajaran kepolisian secara rutin menggelar patroli sebagai langkah meminimalisir kejadian serupa termasuk di malam hari.
“Ibu Wali Kota memberikan antensi khusus, dengan meminta para jajaran OPD dan Kepolisian untuk melakukan patroli. Kami juga mempunyai tim Asuhan Rembulan yang berpatroli setiap malam bersama OPD lain dan Polrestabes,” tegasnya.
Dengan adanya kasus tawuran yang melibatkan anak-anak di bawah umur, ia mengimbau kepada para orang tua untuk tetap mengawasi dan mengkontrol anak-anaknya.
“Terutama orang tua yang ada anak-anak SD, SMP, SMA ya untuk lebih menjaga anak-anaknya terutama anak laki-laki. Jadi ayo sama-sama kita antisipasi agar hal semacam ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (nan)