Terdampak Pembangunan Trans Icon, RT Menanggal Lapor ke Komisi A DPRD Surabaya

oleh -66 Dilihat
oleh
Hearing warga Menanggal dan Trans Icon di Komisi A

SURABAYA, PETISI.CO – Pembagunan gedung Trans Icon di Surabaya masih memiliki permasalahan yang berlanjut. Permasalahan yakni warga yang bertempat tinggal di sekitar wilayah pembangunan, yakni RT Menanggal seringkali tidak bisa tenang lantaran suara berisik, sisa pembangunan dan debu yang beterbangan ke rumah warga, serta sumur yang tidak lagi mendapatkan akses air.

“Kalau malam warga kami banyak yang tidak bisa beristirahat karena berisiknya konstruksi. Terus dampaknya itu juga debu itu pada terbangnya ke rumah warga,” ungkap Aan Ainurofiq, Ketua RT I Menanggal saat hearing di komisi A DPRD Surabaya, Senin (30/8/2021).

Aan juga mempertanyakan soal perizinan pembangunan yang dilaksanakan oleh Trans Icon ini. Pasalnya, beberapa bulan lalu sempat ada pertemuan antara perwakilan warga, Komisi C dan pihak Trans Icon.

“Dulu juga sempat ada janji kompensasi dari pihak Trans Icon, tapi tidak ada realisasi sampai sekarang. Semenjak pertemuan tersebut, Trans tidak ada komunikasi lanjutan dengan warga sekitar,” ujarnya.

Menurutnya, alangkah baiknya pihak Trans Icon kembali melakukan komunikasi, serta menghentikan sementara pembangunan ini hingga izinnya keluar 100 persen.

Sementara itu dalam hearing ini, Kasi Pengawasan dan Pengendalian Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kota Surabaya Dedy Purwito menyatakan bahwa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Trans Icon sudah terbit, namun masih ada beberapa yang belum komplit.

“Untuk urusan komunikasi antara warga dengan pihak Trans Icon tentunya kami tidak tahu. Tapi yang jelas memang IMB Trans Icon sudah terbit, cuman ada beberapa saja yang belum,” kata Dedy.

Menanggapi hal itu, Imam Syafi’i selaku anggota Komisi A DPRD Surabaya menyatakan bahwa harusnya pihak Cipta Karya tidak hanya sebatas menerbitkan izin, namun juga turut mengawasi perkembangan pembangunan.

“Karena Cipta Karya harusnya mengawasi, sehingga tahu kalau ada kejadian seperti ini (dampak pembangunan),” pungkas Imam. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.