Terima Penghargaan Perpusnas RI, Gubernur Khofifah Minta Bupati/Walikota Bentuk Perpustakaan Desa/Kelurahan

oleh -155 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah saat menerima piagam penghargaan dari Kepala Perpusnas M Syarif Bando di Grahadi, Sabtu kemarin.

SURABAYA, PETISI.CO – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memberikan piagam penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sebagai apresiasi lantaran Perpustakaan di Jatim telah mengantongi akreditasi tercatat sebagai yang paling banyak dibanding provinsi lain di Indonesia.

Penghargaan tersebut, diserahkan langsung oleh Kepala Perpusnas RI  M Syarif Bando pada acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (16/4/2022).

“Kami sampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pemerintah pusat melalui Perpusnas kepada Pemprov Jatim. Semoga ikhtiar ini dapat semakin meningkatkan literasi masyarakat khususnya literasi untuk mensejahterakan masyarakat Jatim,” kata Khofifah usai menerima penghargaan.

Menurut data Perpusnas RI per Maret 2022, jumlah Perpustakaan di Jatim yang sudah terakreditasi sebanyak 1.896 Perpustakaan. Disusul DI Yogyakarta sebanyak 1.054, Jawa Tengah sebanyak 949 dan Kep. Bangka Belitung sebanyak 869.

“Perpustakaan yang terakreditasi tingkat provinsi per Maret 2022, Jatim berada di tingkat pertama dengan nilai 1.896. Ini menunjukkan komitmen kami dalam meningkatkan literasi di Jatim,” tambahnya.

Khofifah juga menyampaikan apresiasinya kepada Perpustakaan nasional dan seluruh kepala daerah. Utamanya, beberapa daerah yang saat ini mendapat stimulan mendirikan Pojok Baca Digital (POCADI).

“Kalau POCADI bisa ditumbuhkembangkan di kecamatan, maka proses literasi digital yang bisa mendongkrak UMKM agar melakukan transformasi digital bisa lebih dekat,” ujarnya.

Dengan adanya POCADI yang menjadi stimulan dari Perpusnas, diharapkan mantan menteri sosial ini dapat mendorong peningkatan transformasi digital UMKM yang saat ini mencapai  44 persen agar terdorong lebih cepat perkembangannya sehingga bisa  mengakses pasar global yang lebih luas.

“Apa yang menjadi inisiasi perluasan untuk meningkatkan literasi digital bagi UMKM perlu ditumbuh kembangkan lebih cepat lagi. Saya mengajak untuk  semua yang hadir secara langsung maupun virtual agar hal ini  bisa menjadi inspirasi kita semua,” jelasnya.

Selain menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Jatim, Kepala Perpusnas RI juga memberikan beberapa bantuan kepada Bupati/Walikota di Jatim. Bantuan tersebut, berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan dan perluasan gedung, POCADI, Mobil Perpustakaan Keliling (MPK), Buku Kemas Ulang Informasi Naskah Kuno tentang Majapahit berupa Pararaton, Negarakertagama, Ranggalawe, Babad Tanah Jawi dan Naskah Nusantara Jawa Timur.

Khusus untuk DAK bantuan pembangunan dan perluasan gedung tahun anggaran 2022 diberikan kepada Kab Sampang, Kab Nganjuk dan Kab Madiun. Selain DAK, Kepala Perpusnas RI juga menyerahkan secara simbolik program Pojok Baca Digital (POCADI).

Daerah yang menerima yakni Kab Trenggalek, Kab Gresik, Kab Jember, Kab Tuban, Kab Probolinggo, Kab Lamongan, Kab Pamekasan, Kota Batu dan Kota Mojokerto. Sementara untuk MPK dan Buku Kemas Ulang Informasi Naskah Kuno, Kepala Perpusnas RI juga menyerahkannya kepada Gubernur Jatim.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah kini mengaku tengah menekankan pentingnya peningkatan berbagai literasi bagi masyarakat. Hari ini kita butuh percepatan literasi digital, literasi finance, literasi budaya termasuk literasi masyarakat untuk kesejahteraan dan sebagainya.

Semangat dalam membaca dan upaya mencerdaskan masyarakat merupakan bagian penting sebagai penguat yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dicontohkan, peningkatan pertumbuhan kontribusi UMKM di Jatim dari 57,25% tahun 2021 menjadi 57,81% salah satunya juga karena adanya literasi pada pelaku UMKM.

“Saya juga meminta kepada Bupati/Walikota di Jatim untuk terus membentuk dan mendukung adanya Perpustakaan Desa/Kelurahan di Jatim serta perpustakaan keliling. Ini semua untuk peningkatan literasi masyarakat demi kesejahteraan,” paparnya.

Untuk pembinaan Perpustakaan sendiri meliputi pengelolaan Perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca di tingkat daerah. Sedang untuk pelestarian koleksi nasional dan naskah kuno, Pemprov Jatim melakukan pelestarian karya cetak dan karya rekam (KCKR), penerbitan katalog induk daerah (KID) dan bibliografi, lalu pelestarian naskah kuno.

“Untuk survei Perpusnas RI tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Jatim masuk dalam kategori tinggi, yakni sebesar 64,20,” ungkapnya.

Di Jatim sendiri, jumlah Perpustakaan yang sudah berdiri sebanyak 27.866 Perpustakaan. Jumlah tersebut meliputi Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Desa/Kelurahan, Perpustakaan Rumah Ibadah, Perpustakaan pondok Pesantren (Ponpes), Perpustakaan Taman Baca, dan Perpustakaan Dinas/Instansi.

Hadir di acara tersebut, anggota Komisi X DPR RI Prof Zainuddin Maliki, Tenaga Ahli Perpustakaan RI Dra. Sri Sularsih, MSi, Guru Besar Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UNM) Prof Dr Djoko Saryono, MPd, anggota Komisi E DPRD Jatim, Bupati/Walikota se Jatim, seluruh Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, serta beberapa undangan yang mengikuti secara daring. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.