Mengadu ke Bupati dan Wabup
BONDOWOSO, PETISI.CO – Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bondowoso, melakukan aksi mengundurkan diri, Rabu (31/7/2019).
Aksi tersebut, karena dari amarah seorang Sekda, yaitu Syaifullah, kepada staf BKD Bondowoso. Akibat aksi ini, membuat pelayanan di BKD lumpuh total.
Aksi tersebut, mendatangi Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, untuk mrngadu terkait persoalan yang dialami saat ini.
Merasa tak cukup mengadu kepada Bupati, kemudian mereka juga mendatangi Wisma Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat.
Tak hanya mengadu persoalan, mereka mengajukan mundurkan diri dari jabatannya.
Sementara itu, Kepala BKD Bondowoso, Alun Taufana, ketika dikonfirmasi dengan adanya aksi tersebut, menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan aksinya, karena terusik dengan ancaman seorang Sekda.
“Saya ini bawahannya, jika diancam dengan kata-kata kasar, dampaknya akan menjadi terusik,” ujar Alun.
Setelah ditanya soal ancaman, ia mengungkapkan, bahwa Sekda itu mengatasnamakan Allah untuk mencopot jabatannya.
“Demi Allah saya staffkan kalian, bahkan saya bisa penjarakan kalian, kalau main-main. Belum tahu saya ya,” ungkap Alun terkait ancaman Sekda.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Sekda pernah mengancam membunuhnya.
“Jika saya tidak kasihan ke Bupati, saat pengancaman itu, saya akan lapor ke polisi,” imbuhnya.
Terkait hal ini, Wabup angkat bicara, jangan takut kepada ancaman Sekda.
“Dia itu siapa. Kalian tidak usah menidurkan diri. Kalian menjalankan tugas di BKD sangat baik. Masalah ini, saya akan koordinasi dengan bupati. Sudah, tidak usah takut ancamannya Sekda. Ingat, Bupati dengan Wakil Bupati satu paket,” tuturnya.
Seraya menambahkan, tak hanya BKD saja yang mengajukan mundurkan diri, sejumlah OPD juga terjadi hal yang sama.
“Dengan arogansinya seorang Sekda ini tidak bisa dibiarkan. Jika kejadian ini terjadi lagi, maka saya tidak akan diam,” pungkasnya.(tif)