LAMONGAN, PETISI.CO – Untuk mencegah terjadinya cluster baru penyebaran Covid-19 khususnya di wilayah kota Lamongan, jajaran TNI Polri dari Polsekta Lamongan dan Koramil 0812/01 Lamongan cek kesiapan 7 Pondok Pesantren dalam rangka menyambut kedatangan para santri di wilayah Kec. Lamongan.
Dalam agenda silaturahmi sekaligus monitoring kesiapan pihak Pondok Pesantren, Kompol Budi Santoso, Kapolsekta Lamongan menghimbau pada pengasuh dan pengurus ponpes untuk tetap melaksanakan protokoler kesehatan dalam mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Untuk itu, kaitan santri yang akan kembali ke pondok setelah libur lebaran ini harus benar benar steril.
“Artinya santri yang kembali ke pondok harus dengan keadaan sehat. Makanya kita ke pondok pondok ini untuk menyampaikan supaya kita tetap menjaga keselamatan dan kesehatan,” ujar perwira dengan satu melati dipundaknya.
Kompol Budi juga mengatakan, dalam silaturahmi ini kami juga mengingatkan pondok pesantren yang akan menerima santrinya kembali bermukim di ponpes, santri tersebut benar dalam keadaan sehat disertai juga dengan surat keterangan dari pihak desa asal santri berdomisili.
“Kebetulan saat ini kami monitoring di Ponpes Tanfirul Ghoyyi di Groyok, Kel. Sukorejo Kec. Lamongan, dan dari pihak pengurus maupun pengasuh dalam kacamata kami, ponpes Tanfirul Ghoyyi sangat siap menerima kedatangan santrinya pasca libur lebaran,” imbuh Kompol Budi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Nihrul Bahi Alhaidar, salah satu pengasuh Ponpes Tanfirul Ghoyyi juga menuturkan, yang jelas dari pihak ponpes, tetap mematuhi prokes yang telah diterapkan oleh pemerintah dengan menyediakan masker, handsanitazer dan bak cuci tangan.
Di lain itu, kami juga menyarankan pada semua santri untuk membawa surat keterangan dari desa untuk diserahkan ke pengasuh ponpes, sebagai bukti bahwa santri itu sehat dan siap mengikuti pembelajaran tatap muka di lingkungan pesantren.
Juga tak kalah penting kami sampaikan bagi santri yang asal luar daerah Lamongan, kami juga mensyaratkan untuk para santri ikut tes rapid antigen di daerah asalnya masing-masing.
“Kalau santri dari Lamongan sendiri, cukup membawa surat keterangan dari pemerintah desa saja sudah cukup bagi kami,” tutur Gus Irul sapaaan akrabnya.
Gus Irul juga menambahkan, terkait santri asal Lamongan yang ingin kembali ke ponpes di luar Lamongan, kami juga meminta kepada pemerintah daerah Lamongan untuk segera memfasilitasi para santri mendapatkan fasilitas antigen gratis. Agar sedikit membantu para wali santri di tengah pandemi Covid-19.
“Saya sudah komunikasi dengan Pak Bupati Lamongan terkait akan hal ini, dan dijanjikan malam Senin besok untuk bertemu guna membahas mekanisme bagaimana para santri Lamongan yang akan kembali ke ponpes di luar Lamongan agar mendapat fasilitas tersebut,” pungkas pria yang juga berprofesi sebagai advokat muda di Lamongan. (ak)