BONDOWOSO, PETISI.CO – Umat Islam di Indonesia merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah. Setiap tahunnya, masyarakat di Indonesia selalu merayakan malam pergantian tahun tersebut, dengan berbagai tradisi dan ritual.
Ada berbagai tradisi unik yang diselenggarakan masyarakat Indonesia untuk menyambut Tahun Baru Islam ini. Disebut unik karena tradisi dan ritual itu hanya dapat dijumpai setahun sekali.
Seperti halnya di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyelenggarakan tradisi ‘Arebbe Tajhin Sorah’ untuk menyambut datangnya 1 Muharram 1440 Hijriah yang berlangsung meriah di pelataran monument Gerbong Maut di Alun-Alun Raden Bagus Asra Bondowoso, Senin (10/9/2018).
Wakil Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin, mengungkapkan, bahwa dilaksanakannya Arebbe sebagai wujud rasa syukur kepada yang maha kuasa atas nikmat, karena kita masih diberi kesempatan untuk dipertemukan dengan Tahun baru Islam ini.
“Arebbe ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, dan juga merupakan tradisi untuk mendoakan arwah para leluhur,” ungkapnya.
Selain itu, KH. Salwa Arifin sebagai Wabup dan sebagai bupati terpilih di Bondowoso tahun 2018-2023 ini, mengatakan, dengan adanya Arebbe ini, bertujuan untuk bermunajat kepada Allah SWT, memohon do’a agar masyarakat Bondowoso selamat dunia akhirat, dan dijauhkan dari musibah.
“Kita menyambut Tahun baru Islam dengan Arebbe bertujuan untuk memohon, agar kehidupan masyarakat Bondowoso kedepannya diberikan kekuatan untuk melakukan hal yang positif dan bermanfaat,” katanya sambil mengimbuhkan, kami berharap kepada undangan yang hadir untuk mendoakan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowowoso kedepannya lebih baik lagi dalam melaksanakan pembangunan.
“Harapan saya kedepannya, pemerintahan ini bekerja keras demi kemajuan Kabupaten Bondowoso,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, acara tahunan tersebut, dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat se-kabupaten Bondowowoso.
Tak hanya itu saja, Pemkab Bondowoso, melaksanakan acara Arebbe ditandai dengan arak-arakan bubur atau Tajhin sorah’ dan gunungan Palawija hasil bumi didepan masjid At-Taqwa.(latif/cip)
