Trenyuh, Kemenag Lamongan Bantu Biaya Sekolah Siswa Sebatang Kara

oleh -67 Dilihat
oleh
Kepala Kemenag Lamongan Drs Sholeh AZ, M.Si menyerahkan santunan kepada Hafi Drajat Dermawan di upacara peringatan HUT RI ke 73 di halaman kantor Kemenag Lamongan.

LAMONGAN, PETISI.CO – Masih ingat dengan siswa yang hidup sebatang kara Hafi Drajat Dermawan? Setelah diberitakan, ternyata banyak simpati berdatangan kepada siswa MAN 1 Lamongan itu.

Bahkan terakhir, Kemenag Kabupaten Lamongan memberikan bantuan biaya ‘pendidikan’ selama satu tahun penuh kepada siswa kelas XII yang hidup sendiri tanpa punya ibu, bapak, dan sanak family tersebut.

Penyerahan bantuan diberikan langsung Kepala Kemenag RI Kabupaten Lamongan Drs Sholeh AZ, M.Si kepada Hafi Drajat dalam upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-73 di halaman Kantor Kemenag Lamongan, Jumat (17/08/2018).

“Terus terang, setelah baca berita kehidupan Hafi (Hafi Drajat Dermawan, Red), saya trenyuh dan saya langsung mengumpulkan para kasie untuk diajak bicara. Kita sepakat memberi bantuan kepadanya,” ungkap Sholeh AZ usai upacara.

Sekedar diketahui, nasib siswa kelas XII MAN 1 Lamongan Hafi Drajat cukup memprihatinkan. Di tengah masih duduk di bangku sekolah, anak ini sudah harus hidup sebatang kara. Bapaknya meninggal dalam sebuah kecelakaan, disusul ibunya. Saudara dan sanak family juga tidak punya, sehingga sekarang harus hidup sendiri.

Namun begitu, semangat Hafi untuk sekolah tetap tinggi, meski sering kali harus tidak bisa makan karena tidak punya uang.

(Baca Juga : Hidup Sebatang Kara, Siswa MAN 1 Lamongan Tetap Ingin Sekolah

Sholeh menambahkan, sebelum memberi bantuan, pihaknya lebih dulu melakukan cross check atas kebenaran berita tersebut. Dan ternyata, lanjut dia, setelah dicheck ke sekolahnya memang benar adanya.

Diakui, bantuan yang diberikan tidak banyak, tapi paling tidak bisa bermanfaat dan Hafi sudah tidak kepikiran mengenai biaya SPP lagi selama satu tahun, sehingga bisa konsentrasi belajar.

Bagi Sholeh, tidak ada yang menghendaki bernasib seperti Hafi, termasuk Hafi sendiri. Di saat usianya masih belia, sudah harus tidak punya siapa-siapa. Dirinya tidak bisa membayangkan Hafi menjalahi hidup seorang diri, sehingga tidak ada kata lain kecuali memberikan perhatian dan bantuan sebisa mungkin.

“Insyaallah, bantuan yang kami berikan tidak hanya berhenti di sini. Kami akan terus memantau. Bila ada rezeki, maka tidak menutup kemungkinan sampai ke perguruan tinggi. Biar dia (Hafi, Red) juga bisa kuliah,” tegas Sholeh.

Sementara itu, Kasie Pendma Kemenag Kabupaten Lamongan H. Abdul Ghofur menambahkan anak seperti Hafi ini memang patut dbantu. Dikatakan, Kemenag punya beberapa program yang bisa diarahkan untuk membantu anak-anak seperti Hafi ini seperti program zakat dan beasiswa.

“Mudah-mudahan apa yang dilakukan dan diberikan Kemenag benar-benar bermanfaat,” kata Abdul Ghofur.

Di tempat yang sama, Ketua BPZ Kemenag Kabupaten Lamongan Suyitno berharap bantuan yang telah diberikan benar-benar bermanfaat. Pihaknya berharap, Hafi sudah tidak memikirkan lagi biaya sekolah, sehingga bisa konsentrasi belajar.

“Kami juga punya rencana memberikan modal usaha bagi dia (Hafi,Red), sehingga ada hal produktif untuk membiayai kebutuhan sehari-harinya,” ucap dia.

Perhatian Kemenag Lamongan memang cukup besar terhadap Hafi. Bahkan perhatinnya bukan hanya diberikan secara institusi, tapi juga secara personal. Sepanjang acara penyerahan bantuan berlangsung, para pegawai Kemenag Lamongan silih berganti mendatangi Hafi untuk memberi uang.

Bahkan, ada yang menangis terseduh-seduh karena merasa kasihan melihat nasibnya dan bersedia menjadi ibu angkatnya. Tapi, Hafi lagi-lagi tidak mau jadi anak angkat karena harus meninggalkan rumah.

“Saya nggak tega membiarkan rumah peninggalan orang tua tidak ada yang merawatnya,” dalih Hafi menolak.

Sebelum Kemenag, masyarakat yang simpati juga sudah banyak. Mereka berdatangan menemui Hafi di sekolah untuk memberi bantuan. Pihak pertama yang langsung datang memberikan bantuan pada Hafi adalah dari Lembaga Bimbingan Belajar Airlangga.

Mereka memberikan uang biaya pendidikan Hafi juga memberikan uang saku untuk kebutuhan makan sehari-hari bagi Hafi.

Dari kiri, Ketua BPZ Kemenag Lamongan Suyitno, Kepala Kemenag Lamongan Drs Sholeh AZ, M.Si, Hafi Drajat, dan Kasi Pendma Kemenag Lamongan Abdul Ghofur

Selain dari Bimbel Airlangga, juga banyak yang datang secara personal. Mereka menemui Hafi dan siap membantu kebutuhan sehari-hari Hafi.

“Ada juga yang datang dan ingin menjadi bapak asuh Hafi. Mereka kasihan melihat nasib Hafi,” kata Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh. Para guru MAN 1 Lamongan juga tidak kalah. Mereka peduli dan memberikan bantuan secara diam-diam.

Najikh mengucapkan banyak berterima kasih pada mereka-mereka yang peduli pada nasib Hafi. Untuk itu, semua bantuan yang datang akan diarahkan untuk pendidikan Hafi juga kebutuhan sehari-harinya.

“Dan tidak kalah pentingnya adalah pasca lulus dari madrasah ini,” ucap dia.

Selain respon dari mereka, Universitas Brawijaya Malang juga melakukan hal sama. Kabar soal Hafi sampai ke Universitas Brawijaya Malang. Bahkan pejabat perguruan tinggi negeri di Malang itu meminta datanya dan siap menfasilitasi agar Hafi bisa kuliah di Brawijaya setelah lulus dari madrasah. Mereka meminta data tentang Hafi dan prestasi yang pernah diraih Hafi.

“Tapi, belum kita berikan karena Hafi masih belum punya prestasi yang bisa diandalkan, hanya prestasi kecil-kecilan tingkat regional. Kalau perguruan tinggi mau menerima kondisi Hafi apa adanya, ya alhamdulillah,” katanya. (roudlon)

No More Posts Available.

No more pages to load.