Ulama Berharap Kunjungan Dr Salim di Sampang Datangkan Angin Segar untuk Indonesia

oleh -89 Dilihat
oleh
Dr Salim berbicara di acara silaturahim dengan Sepuh dan Habaib di Sampang.

SAMPANG, PETISI.CO – Puluhan Kiai Sepuh dan Habaib di Sampang bertemu Dr Salim di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Enjilan Sampang, Selasa 28 Juni 2022. Dalam pertemuan itu, perwakilan ulama berharap Indonesia bisa berubah lebih baik.

KH Yahya Hamiduddin, Pengasuh Ponpes Al Furjan berdiri mewakili para puluhan  ulama, kiai khos dan habaib yang berkumpul di Sampang menyampaikan secara langsung harapannya kepada Dr Salim.

“Mudah-mudahan hadirnya Habib Salim mengundang angin segar untuk negeri kita. Agar ke depan bisa menjadi sandaran kita semua,” katanya mengawali penyampaiannya.

Selama ini, menurutnya, ulama di Sampang sudah merasa rindu perubahan di Indonesia. Kondisi bangsa Indonesia dinilai tidak kunjung membaik.

“Saya yakin jika ulama bersatu, akan mendatangkan keberkahan dan kelapangan bagi bangsa Indonesia ke depan,” ujarnya.

Senada dengab KH Yahya, Dr Salim menilai Indonesia belum sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh para pahlawan dan pendiri bangsa ini.

“Indonesia belum menjadi negara yang gemah ripah loh jinawi, negeri yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur,” katanya.

Dr Salim kemudian membandingkan dengan Korea Selatan yang hari merdekanya hanya selisih dua hari dengan kemerdekaan Indonesia, pada 15 Agustus 1945.

Korea Selatan, lanjutnya, kini sudah menjadi negara yang maju, sejajar dengan negara-negara besar di dunia. Padahal kekayaan alam Indonesia jauh lebih besar dibandingkan Korea Selatan.

“Kok bisa? Mungkin karena etos kerja, karena semangat kebersamaan, karena keadilan dan hukum dijunjung tinggi, tidak ada tebang pilih, dan seterusnya,” tuturnya.

Meski demikian, Dr Salim mengajak para ulama yang hadir untuk tidak perlu terlalu lama memandang apa yang sudah terjadi di Indonesia. Yang penting bagaimana bersama memperbaiki Indonesia.

“Kita tak perlu menyalahkan siapapun. Kita lihat ke depan saja. Sesekali lihat spion boleh lah, tapi jangan keseringan nanti nabrak,” tuturnya.

Lalu bagaimana cara memperbaiki Indonesia? Dr Salim memiliki pandangan, yakni memperbaiki negara demokrasi seperti Indonesia dengan cara menempatkan orang-orang terbaik yang bisa dipercaya agar bisa meneruskan aspirasi masyarakat di manapun keberadaannya.

“Di negeri kita ini tidak mungkin berharap perubahan tanpa melalui partai politik. Karena perjuangan melalui partai politik sesuai dan dilindungi konstitusi,” tegas pria yang pernah menjabat menjadi Menteri Sosial RI ini.

Ia kemudian mengajak para ulama dan habaib yang hadir untuk bergandengan tangan, bersama-sama memperbaiki Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya datang ke Madura ini bukan untuk meminta dukungan. Karena PKS ini milik kita semua, milik para kiai, ulama dan habaib yang ingin bersama berjuang membela NKRI yang kita cintai ini,” ujarnya.

Ia kemudian mempersilakan para kiai, ulama dan habaib untuk menggunakan PKS sebagai kendaraan untuk menjadi pelayan rakyat. “Menjadi khodimul qaum, pelayan rakyat. Insya Allah akan menjadi jariyah kita, amal yang terus mengalir,” katanya.

Hadir dalam kegiatan itu, KH Muhaimin Abdul Bari, Pengasuh PP Darut Tauhid Enjilan, KH Faurok Alawi dari PP At Taroqi, KH Muktadir Shonhaji dari PP Al Haram Sampang.

Hadir juga KH Mahrus Abdul Malik dari PP Al Ihsan Jrangoan, KH Abdul Malik Hamidi PP Darul Amin Sumber Telor juga KH Ach Yahya Hamiduddin PP Al Furjani dan puluhan kiai sepuh dan habaib lainnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.