JEMBER, PETISI.CO – Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember atas nama Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus melakukan aksi demonstrasi di depan kantor kampusnya, Senin (18/9/2017). Mereka menuntut Wakil Rektor III (Warek) IAIN Jember Mundur.
Para pendemo meminta agar Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama seharusnya memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para mahasiswanya. Jika terdapat problem yang menyangkut ketertiban, kenyamanan dan keamanan mahasiswa, maka Warek III harus sigap dan tegas dalam penyelesaian konflik yang merugikan mahasiswa.
Menurut pendemo, kepemimpinan Warek III IAIN lalai dalam tugas dan amanahnya, jauh dari kebenaran hukum, selalu mementingkan kepentingan individu dari pada masalah mahasiswanya.
Maka harus diturunkan dan diberhentikan.
Para pendemo juga menduga bahwa kesalahan secara jelas dilakukan oleh Warek III Dr. H. Sukarno, MSi, bahwa terindikasi pemfakuman BEM-I yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum (Kampus) dan juga menurut mahasiswa Warek III tidak menindak tegas aksi premanisme dan perusakan fasilitas kampus sesuai kode etik.
Menurut koordinator Aksi M Fiki Syamsul Arifin, “Kami ingin mengoreksi kepemimpinan dari Warek III IAIN Jember Dr. H. Sukarno, MSi atas beberapa tindakan-tindakan yang tidak ada ketegasan sama sekali, adanya konflik di internal kampus atau internal mahasiswa.”
Artinya, konflik dibiarkan berlarut-larut sampai 12 hari tidak kunjung usai, aksi anarkis tidak ada tindakan yang pasti, selain itu plin-plan. “Ini yang melatar belakangi kita aksi,”ungkapnya.
“Ketika aksi pertama juga ada aksi pemukulan yang mengatasnamakan gerakan aksi mahasiswa, sempat ada kasus pengeroyokan. Jadi aksi anarkisme ini Pak Karno tidak merasa tahu apa-apa, autis beliau, dan kita tuntut selesaikan secepatnya dan tindak tegas anarkisme sesuai kode etik mahasiswa, jika tidak selesai selayaknya, Pak Karno harus turun,” geram Fiki.
Saat beberapa wartawan menemui pihak Rektor dan Warek III IAIN Jember, mereka dalam keadaan gelar rapat. Dan mengatakan ke para wartawan untuk menunggu.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada kejelasan dari pihak IAIN.(eva)
