Wagub Emil Ajak Mahasiswa FISIP UINSA Teladani Buku “Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan”

oleh -73 Dilihat
oleh
Wagub Emil (kanan) menerima buku "Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan" dari Nawardi

SURABAYA, PETISI.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengajak para mahasiswa untuk mengambil teladan dari buku “Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan” karya Ahmad Nawardi.

Ajakan tersebut, disampaikan Emil Dardak dalam Orasi Ilmiah pada Peluncuran buku “Parlemen Jalanan ke Parlemen Senayan” oleh Ahmad Nawardi di Kampus II Universitas Islam Nasional Surabaya (UINSA) Surabaya, Rabu (16/11/2022).

Emil mengajak bersikap demikian, karena Ahmad Nawardi dahulu merupakan salah satu anggota badan pers dan aktivis kampus di UINSA yang kini menjabat sebagai angota komite III DPD RI.

“Apa yang dilakukan di kampus, kegiatan apa yang digencarkan oleh PERS kampus, itulah yang mewarnai keseharian dan ikhtiar sang parlemen jalanan hingga sekarang ada di parlemen Senayan,” tuturnya.

Di hadapan Mahasiswa FISIP UINSA, Emil Dardak juga mengajak untuk membangun keseimbangan atau balance of knowledge antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Utamanya di bidang ilmu sosial dan ilmu politik.

Pasalnya, isu-isu sosial yang ada di masyarakat kini selalu bersinggungan dengan isu agama. Fenomena sosial politik tidak bisa dilepaskan dari keagamaan.

“Ini realita yang tidak bisa kita kesampingkan. Ini bisa memecahbelah kita atau justru memberikan kita wisdom, karena itu kita harus memiliki balance of knowledge,” ungkapnya.

Menurutnya, pengetahuan yang seimbang itu akan membantu mahasiswa dalam penguasaan ilmu lintas bidang dan meningkatkan rasa toleransi mereka. Sehingga, dapat memberikan warna baru dalam dunia pergurunan tinggi Indonesia.

“Ini membantu kita dalam menguasai berbagai bidang, mulai ilmu pengetahuan politik, sains, pertanian, didukung dengan ilmu agama yang mumpuni, yang membuat kita lebih toleran terhadap pemikiran berbeda,” paparnya.

Emil menyebutkan bahwa alumni kampus-kampus keagamaan, seperti di UINSA ini bukan hanya berpengetahuan dalam ilmu spiritual saja. Tapi juga membuktikan bahwa mereka juga kompetitif dalam bidang ilmu pengetahuan umum seperti di kampus lainnya.

“Kekonsistenan inilah yang dibutuhkan dalam menjawab tantangan seputar isu-isu sosial masa kini. Mereka bukan saja solid dalam ilmu keagamaan, tapi sama kompetitifnya dengan ilmu-ilmu lain di sekolah umum lainnya. Ini menunjukkan bahwa kita bisa mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya dan konsisten dengan keagamaan,” paparnya.

Di akhir, mantan Bupati Trenggalek itu mengajak segenap mahasiswa FISIP UINSA untuk terus mencapai balance of knowledge, sehingga dapat menjawab tantangan dan permasalahan masa kini.

“Saya optimis bahwa mahasiswa dan alumni dari kampus berbasis keagamaan akan dapat saling mengayomi, toleran, dan memberikan contoh baik bersama. Seringlah mengobrol dengan dari fakultas lain agar pengetahuan lintas bidang ilmu dapat terbangun,” tuturnnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.