Wagub Emil Dardak Pimpin Dzikir dan Doa Bersama Songsong Pergantian Tahun

oleh -46 Dilihat
oleh
Wagub Emil Dardak sambutan di acara dzikir dan doa bersama menjelang pergantian tahun baru 2020.

SURABAYA, PETISI.CO – Perayaan malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, malam pergantian tahun 2019 dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa (31/12/2019) sore hari.

Agenda dzikir dan doa bersama yang biasanya berlangsung pada malam hari menjelang pergantian tahun juga tanpa dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Gubernur Khofifah absen, lantaran melaksanakan ibadah Umroh di tanah suci Makkah dan meninggalkan tanah air pada Senin (30/12/2019).

Gubernur Khofifah mewakilkan kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak untuk memimpin kegiatan tersebut. “Ya, jadi ibu gubernur berdoa dari Makkah, kita berdoa dari grahadi,” kata Emil kepada wartawan di sela dzikir dan doa bersama yang diikuti sekitar 1.500 anak yatim dan jajaran kepala dinas di lingkungan provinsi Jatim.

Pada Detik pergantian tahun, Emil menyampaikan harapannya di tahun 2020 semoga kebersamaan Pemprov Jatim tetap utuh. Kinerja dalam merealisasikan program pembangunan semakin bertumbuh. Seperti program-program yang telah di rintis pada tahun 2019 yang akan dikembangkan di 2020.

“Nah, ini memang untuk 2020. Ada beberapa pondasi-pondasi yang yang sudah kita lakukan di 2019 dan kita perbesar di 2020 ingin kita tuntaskan implementasi-implementasi. Baik itu Kista, Sumber Pendidikan, baik itu Big Data, baik itu Millenial Job Center, DLK Intensiv,” jelasnya.

Dia mengimbau masyarakat agar merayakan malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 secara tertib dan tidak berlebihan dengan harapan agar tak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Ada beribu ikhtiar fisik dan ikhtiar doa yang bisa dilakukan oleh segenap masyarakat Jawa timur.

“Ada ikhtiar fisik dan ikhtiar doa. Kita percaya dua-dua nya berjalan berseiring tentunya. Karena yang ikhtiar kan tentunya yang menentukan sang kuasa,” tambah mantan Bupati Trenggalek ini. (bm)