Wali Kota Malang: Gotong Royong Pentahelix Bentuk Kekompakan Komunitas, Forkopimda, dan Swasta

oleh -81 Dilihat
oleh
Forkopimda bersama komunitas dan swasta ketika menyalurkan bantuan di depan Balai Kota Malang.

MALANG, PETISI.CO – Wali Kota Malang, Sutiaji kolaborasi pentahelix sangat terasa, Selasa (7/4/) di balai kota Malang. Perusahaan, komunitas dan akademisi bersinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menanggulangi dampak pendemi Covid-19 di Kota Malang.

Bentoel, Gandum, Pertamina, Hiswana Migas, Universitas Negeri Malang memberikan berbagai macam bantuan kepada Pemerintah Kota Malang untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berdampak akan virus corona (Covid-19).

Tercatat PT Bentoel menyumbang 1.000 liter hand sanitazer, PT Gandum memberikan bantuan 100 buah APD, satu dus masker kain, 100 buah sarung tangan, 100 buah penutup kepala medis, 100 buah face shield serta 100 buah sarung kaki.

PT Pertamina menyumbangkan lima set wastafel untuk dipasang di pasar atau fasilitas umum dan DPC Hiswana Migas Malang menyumbang 30 buah baju APD, 30 pasang sepatu boots, 10 kotak Masker Sensi, 20 kotak sarung tangan, 30 buah face shield , satu kotak masker N 95, dua galon Hand Sanitizer.

Sementara itu Universitas Negeri Malang memberikan bantuan 245 buah Hazmat, 245 buah face shields, 200 Sarung Tangan Medis, enam kotak sarung tangan dan satu kotak masker medis.

Semua bantuan ini akan dicatat di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan disalurkan melalui Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Wali Kota Malang, Sutiaji dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kolaborasi yang baik ini.

“Hari ini kita kumpul semua ini adalah bentuk kepeduliannya, baik perusahaan maupun kelompok kelompok masyarakat yang lain. Sehingga kami sampaikan terima dan sekaligus mohon maaf, kami terus menerus melakukan perbaikan dan kebaikan untuk semua,“ ujar Sutiaji.

“Kami informasikan Orang Dalam Resiko saat ini mengalami fluktuasi yang agak naik, kalau kemarin agak lambat, setelah muncul 5 sekarang nambah 3 dan rupa-rupanya ada penambahan dari tim medis. Itu artinya bahwa ketika paramedis saja, tenaga kesehatan saja sudah terserang, padahal dia sudah pakai protap APD dia sudah membatasi komunikasi, dia sudah ngerti bagaimana pencegahannya tapi beliau masih kondisi positif, ” bebernya.

Sutiaji, menekankan bahwa Covid-19 sangat berbahaya dan menyerang siapa saja dan mengimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk memakai masker.

Sementara, Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. AH. Rofi’uddin, M.Pd sebagai perwakilan pemberi bantuan, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah keperdulian kita bersama.

“Sedikit saya tambahkan adalah kebersamaan kita, gotong royong kita, inilah modal utama kita untuk bisa menghentikan penyebaran Covid-19. Jika kita terus bergandeng tangan, semua komponen masyarakat bisa bersatu dengan mentaati protokol-protokol yang sudah dilakukan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. Saya optimis apa yang sedang kita hadapi, musibah yang kita hadapi ini akan segera berakhir,” ujarnya. (mz/clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.