Wali Kota Surabaya Resmikan RPH Babi Baru di Banjarsugihan

oleh -208 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat peresmian RPH Banjarsugihan

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) khusus babi di Banjarsugihan, Kecamatan Tandes. Dalam peresmian hari ini, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa ini merupakan relokasi dari lokasi sebelumnya di Pegirian, Semampir, yang berada di kawasan wisata religi Ampel Surabaya.

RPH Banjarsugihan tersebut diresmikan pada Jumat (23/2/2024). Wali Kota Eri pun menyatakan kegembiraannya atas pemindahan RPH tersebut dari Pegirian.

“Harapannya bahwa dengan relokasi di RPH Banjarsugihan ini, omzet Perusahaan Daerah (PD) RPH Surabaya akan mengalami peningkatan yang signifikan,” ungkap Eri.

Menurutnya, pemindahan RPH khusus babi ke Banjarsugihan diperkirakan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Dengan fasilitas yang lebih besar dan nyaman, diharapkan pemotongan babi yang dulu setiap hari sekitar 200 ekor menjadi jumlah yang lebih tinggi.

“Lokasi baru ini lebih representatif dan nyaman, serta tidak berdekatan dengan kawasan religi Sunan Ampel seperti halnya Pegirian,” ujar Wali Kota Eri.

Selain menyoroti manfaat ekonomi yang diharapkan dari pemindahan RPH, Wali Kota Eri juga menekankan pentingnya melibatkan warga setempat dalam operasional RPH Banjarsugihan.

“Semoga masyarakat dapat berpartisipasi dan peningkatan produktivitas serta pemberdayaan ekonomi lokal,” kata Eri.

Tidak hanya pemindahan RPH khusus babi, Pemkot Surabaya juga memiliki rencana untuk memindahkan RPH Pegirian ke lokasi baru. Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian akan dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun Surabaya.

“Pemindahan ini rencananya untuk memperluas ruang lingkup layanan RPH di Surabaya. Dan juga, meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan,” paparnya.

Sementara itu, Direktur PD RPH Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan bahwa pemindahan RPH khusus babi ini sebagai upaya komitmen dari PD RPH dalam memberikan kepastian produk dari RPH.

“Pak wali memberikan itikad utk memang harus benar-benar terpisah dari pemotongan halal. Karena pegirian ini disorot banyak orang, karna sebenarnya pemotongan sapi yang terjamin halal itu tak boleh tercampur dengan hewan non halal dengan jarak 5 Km,” terang Fajar.

Fajar menjelaskan, pihaknya bersyukur sehingga masyarakat dapat membeli daging dari RPH. Daging sapi benar-benar terjamin aman sehat dan halal. Selain itu, ia juga sudah menetapkan masa uji coba, mulai hari senin pekan lalu sampai dengan sabtu ini di RPH Banjarsugihan.

“Karena ini evaluasi kami udah berjalan dengan normal, berjalan baik, adaptasi peralatan atau lainnya itu normal, karna proses penyesuaian,” tegasnya.

Dirinya menjabarkan, proses pemotongan pasca peralihan ini masih stabil karena per hari itu sekitar 200an per malam. Karena ini skarang motongnya masih seminggu empat hari, maka jumlahnya seperti itu. Karena itu pihaknya akan coba mengajak para jagal.

“Tantangan dari pak Wali Kota Eri kalau bisa per malam potong 500, maka akan ada modernisasi peralatan alat potongnya. Kita kan sementara masih tradisional, masih sama dengan pegirian. Jadi tempatnya baru, tapi peralatan masih lama,” beber Fajar.

Kendati demikian, Fajar pun optimis bahwa RPH Banjarsugihan ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

“Kami berharap prospek kedepan bagus, karena kita optimis bisa meningkat, dan kalau bisa menambah jumlah pemotongan,” pungkas Fajar. (dvd) 

No More Posts Available.

No more pages to load.