Wali Kota Surabaya Tidak Ingin Lagi Ada Siswa MBR Diwajibkan Beli Seragam

oleh -56 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau PTM di beberapa sekolah

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota Surabaya hari ini meninjau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa sekolah. Ia berkeliling dari sekolah satu ke sekolah lain menggunakan transportasi sepeda motor.

Dalam tinjauannya, Eri kembali menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tidak mewajibkan siswa yang termasuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk membeli seragam.

“Nanti bisa dicek, tidak ada lagi kewajiban untuk membeli seragam. Pakai baju bebas pun nggak apa-apa kalau memang belum ada seragamnya, yang penting biar pendidikan berjalan dulu,” ungkap Eri saat diwawancarai, Senin (6/9/2021).

Eri menegaskan, untuk mendata wali murid mana saja yang mampu atau tidak, Pemkot Surabaya akan memberikan form pernyataan saat masuk sekolah. Apabila sudah terdata, maka Pemkot akan mencover keluarga yang termasuk MBR.

“Jadi saya pastikan, kalau masih ada sekolah yang seragamnya bayar bisa dilaporkan ke kami atau Dinas Pendidikan karena sudah ada kesepakatan sama SD, SMP negeri maupun swasta,” ujarnya.

Ia menjelaskan, apabila ada keluarga MBR yang terlanjur membayar, maka Pemkot akan mengembalikan uang pembayaran tersebut.

“Insya Allah kami akan kembalikan uang yang sudah terlanjur dibayarkan,” kata Eri.

Kendati demikian, dirinya juga menyatakan bahwa nantinya ia tidak ingin ada kasta dalam pendidikan di Surabaya. Menurutnya, Surabaya identik dengan gotong royong dan bahu membahu, sehingga tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin.

“Sehingga apa, namanya mental dan batin akan menjadi satu kekuatan yang dahsyat,” pungkas Eri. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.