Warek IV Unitomo: Saring Sebelum Sharing Dalam Menerima dan Meneruskan Berita

oleh -47 Dilihat
oleh
Meithiana Indrasari, Wakil Rektor Unitomo dalam Kopilaborasi Media dan Turbulensi Informasi dalam Pandemi Covid-19.

SURABAYA, PETISI.CO – Saring sebelum sharing dalam menerima dan meneruskan berita. Hal itu ditegaskan Meithiana Indrasari, Wakil Rektor IV Unitomo dalam Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) mengadakan Kopilaborasi melalui Zoom Meeting, Senin (27/04).

Eko Setiawan, Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik Diskominfo Jatim.

Dengan mengangkat tema “Media dan Turbulensi Informasi dalam Pandemi Covid-19 wakil dari akademisi Meithiana Indrasari dan Zulaikha, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) sebagai narasumber sepakat mengatakan untuk mengedukasi masyarakat saat menyikapi informasi agar saling mengingatkan dalam menyampaikan berita terkait Covid-19.

“Jika ada informasi yang kita terima melalui WhatsApp dan belum diketahui sumbernya valid atau tidak, segera kita cek fakta melalui link-link resmi pemerintah,” jelas Meithiana.

Eko Pamuji, Sekretaris PWI Jatim.

Kegiatan yang diikuti sekitar 300 partisipan dan menghadirkan Eko Setiawan, Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik Diskominfo Jatim bersama Eko Pamuji, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim.

Dalam paparannya, Eko Setiawan mengatakan pihak Diskominfo Jatim menginisiasi website info Covid-19 sejak wabah resmi menjadi Pandemi. “Dalam mengantisipasi informasi hoax ataupun disinformasi, kami menganalisa setiap informasi yang ada dan membuat cyber hoax guna memberikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ungkapnya.

Zulaikha, Dosen Fikom Unitomo.

Hal senada disampaikan Eko Pamuji, pihak PWI Jatim telah mengimbau wartawan agar menyajikan berita yang menarik namun tetap memberikan nuansa yang menyejukkan. “Kami mengedukasi wartawan untuk menyiapkan dan membuat berita terkait wabah ini secara berimbang agar tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat. Karena berita yang menyejukkan cenderung menenangkan, dan menenangkan ini bagian dari penyembuhan,” imbuh praktisi media ini. (wil/cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.