Petugas Kesehatan Berdalih Harus Prosedur
BANYUASIN, PETISI.CO – Banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, ternyata tak ada tanggapan dari pejabat terkait. Akibatnya, masyarakat hanya bisa nggerundel (mengeluh), tanpa bisa brbuat apa-apa.
Seperti yang dikeluhkan seorang ibu rumah tangga, Ny Sartika Wati, warga Dusun Satu Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur ini.
Menurutnya, warga sering mengeluhkan pelayanan kesehatan, khususnya di Kecamatan Rantau Bayur ini. “Banyak warga mengelih,” ujarnya.
Semua itu disebabkan tidak adanya respon positif dari para pegawai di pelayanan kesehatan. Dari susahnya Ibu hamil yang mau melahirkan, tidak tersedianya obat-obatan yang memadai dan kualitas obat yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan warga.
“Belum lagi, tidak tersedianya mobil ambulan untuk penanganan pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit,” jelas Sartika Wati, Selasa (14/08/2018).
Keluhan senada juga disampaikan oleh Darul Qutni. Menurutnya, dalam waktu satu tahun terakhir ini, tidak sedikit warga yang meregang nyawa, akibat dari susahnya mencari mobil untuk membawa warga yang sakit ke rumah sakit.
“Sehingga sudah tidak dapat tertolong lagi,” jelas Darul dengan kesal.
Evi, salah seorang petugas kesehatan di Puskesmas Pengumbuk, saat diwawancarai petisi.co, menuturkan, “Kita di sini harus sesuai prosedur, apabila warga yang berobat tidak membawa Kartu Keluarga, itu artinya warga tersebut harus berobat melalui jalur umum, mereka harus bayar,” ujarnya.
Dilihat pemandangan di Puskesmas Pengumbuk saat itu, pegawai Puskesmas bukannya sibuk menangani pasien yang mau berobat, malah sibuk ngobrol sesama mereka, sehingga warga yang mau berobat menunggu berjam-jam.
Tidak sedikit pegawai Puskesmas tersebut menunjukkan muka yang cemberut saat warga datang mau berobat.
Sementara, saat awak media berusaha meminta penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Dr Hakim melalui telepon dan pesan singkat, namun tidak ada balasan.(rn)
