MOJOKERTO, PETISI.CO – Ratusan warga Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto melakukan aksi demo, Senin(12/2/2018) pagi. Aksi demo terkait proyek nasional pembangunan waduk, untuk bahan baku PDAM. Dalam demo ini, langsung dipimpin oleh Kepala Desa (Kades) Kwatu, H. Chosim Ace, SH, di area proyek yang dilaksanakan oleh PT. Nindya Jaya dan PT Rudi Jaya.
Menurut keterangan Kepala Desa Kwatu, proyek air baku PDAM bersumber dibangun APBN, dibangun di area Desa Kwatu tepatnya di lokasi Tanah Kas Desa (TKD). “Ironisnya proyek sudah berlangsung tetapi tanah TKD seluas 6 hektar belum dapat ganti atau tukar guling, masyarakat setempat protes atas proyek tersebut, ” ungkap Kades.
Dengan berjalannya pembangunan proyek tersebut, juga ada akses jalan yang terputus yakni dari Desa Kwatu menuju Sidoarjo. Padahal itu akses jalan utama, secara rinci ada 4 tuntutan dalam aksi kali ini yakni: 1. Menyegel kantor direksi karena belum bayar sewa kantor dan listrik, 2. Adanya jalan yang diputus tanpa sosialisai, karena akses jalan utama menuju wilayah Tarik Sidoarjo, 3. Menyelesaikan gantinya tanah kas desa TKD yg digusur dan belum ada kejelasan. 4. Meminta pengolahan limbah pasir untuk kepentingan warga desa Kwatu.
“Apabila dari keempat tuntutan tersebut tidak terpenuhi, kami bakal melakukan aksi lanjutan dengan masa yang lebih besar ke Kabupaten Mojokerto,” tandasnya.
Rudi selaku pengembang PT Jaya yang disampaikan Abdul ghofur, berjanji bersedia membangun kembali akses jalan warga karena putus, membantu proses pengembalian aset Desa, limbah proyek pasir juga diserahkan, kontrak kantor dan listrik segera dibayar.
“Semua sudah tertuang dalam surat pernyataan dan antara pengembang penandatanganan dan pihak desa yang diwakili kepala Desa Kwatu,” tandasnya
Setelah surat pernyataan kedua belah pihak diteken di Balai Desa Kwatu bersama, ratusan peserta aksi demo akhirnya damai. (sim/soff)
