Banyak Potensi, Kadin Jatim Minta Lamongan Bisa Kreatif

oleh -38 Dilihat
oleh
Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti (batik coklat) didampingi Bupati Lamongan Fadeli.

LAMONGAN, PETISI.CO – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan, anggotanya Kadin Lamongan berperan menggerakkan perekonomian di daerah setempat yang memiliki potensi besar di bidang ekonomi.

“Lamongan punya potensi besar, apalagi secara geografis dekat dengan Surabaya sebagai sumber pertumbuhan utama dan hubungan ke kawasan Indonesia Timur,” kata dia ketika melantik jajaran pengurus Kadin Lamongan, Rabu (3/5/2017), seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Dengan demikian, untuk distribusi produk sudah tak ada masalah, sehingga tinggal jajarannya di daerah setempat mengolah potensi yang ada, sehingga bisa memberi dampak ekonomi ke masyarakat.

Ia juga mengingatkan agar para pengusaha di Lamongan bisa meningkatkan nilai tambah produk. Lamongan dikenal mempunyai banyak komoditas strategis, di antaranya perikanan, jagung, dan peternakan.

Bahkan, lanjut dia, untuk jagung termasuk yang terbaik karena produktivitasnya bisa menembus angka 10 ton per hektare.

“Tapi saya harapkan teman-teman di Lamongan bisa kreatif, olah jagungnya, beri nilai tambah, sehingga harganya bisa lebih mahal, otomatis manfaatnya bisa lebih terasa bagi petani maupun teman-teman pengusaha yang bermitra dengan para petani,” paparnya.
Demikian pula, menurut dia, komoditas perikanan di daerah setempat memiliki sumberdaya perikanan yang cukup besar.

“Dengan letak geografis yang dekat dengan kota-kota besar sebagai sasaran pemasaran, tentu lebih menguntungkan bagi pengusaha Lamongan,” katanya menegaskan.

“Kemas yang baik produknya, bikin menarik sehingga konsumen meminatinya. Bikin pemasaran yang kreatif, karena sekarang eranya kreativitas. Sudah tidak bisa kita jualan produk seperti dulu lagi yang dikemas seadanya dan tidak memperhatikan keunggulan,” tambahnya.

Ia juga meminta Kadin Lamongan bisa memfasilitasi para nelayan dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang perikanan untuk bisa meningkatkan nilai tambah produknya.(red)