Jasadi, Warga Miskin di Situbondo yang Lepas dari Perhatian Pemerintah

oleh -156 Dilihat
oleh
Potret kemiskinan yang dialami Jasadi warga Desa Gelung Kecamatan Penarukan, Situbondo
Hidup di Gubuk Reyot

SITUBONDO, PETISI.CO Kemiskinan masih terus menghantui kehidupan warga Indonesia. Kemerdekaan yang dicita-citakan para ‘founding fathers‘ buat menyejahterakan kehidupan rakyat Indonesia, sepertinya hingga kini belum terealisasi.

Alhasil, masih bisa kita temui rakyat di republik ini yang kondisi kehidupannya masih ‘mengenaskan’. Salah satunya dialami Jasadi (41).

Warga Dusun Krajan, Desa Gelung, Kecamatan Penarukan, Situbondo ini,  menempati gubuk dengan keadaan reot dan berlantaikan bilik bambu berukuran 3 X 2,5 meter dengan menggunakan atap kain mota (terpal). Di gubuk itu, Jasadi hidup sebatang kara.

Ironisnya lagi, selama hidupnya, ia tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Desa (Pemdes) juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo.

Inisial HN, salah satu tetangganya mengatakan, bahwa  memang Jasadi masuk kategori dari kalangan kurang mampu di desanya. Dia mengaku sudah menyampaikan kepada Pemdes setempat soal kondisi Jasadi, namun hingga kini belum ada tanggapan.

“Jasadi itu, seringkali didatangi orang yang katanya dari aparat desa dan kabupaten untuk memberikan bantuan. Namun, sampai saat ini tak kunjung terealisasi alias harapan palsu,” tuturnya, Jumat (14/6/2019).

Eko Febriyanto, yang disebut-sebut Pemerhati Sosial di Situbondo, menilai, bahwa Pemkab telah lalai terhadap warganya yang membutuhkan bantuan.

Padahal sudah jelas, di dalam UU 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin. Ini menjadi tanggung jawab Pemkab untuk penanganannya.

“Kemanakah hati nurani para pejabat yang ada. Anggaran di kabupaten ini banyak. Lari kemana anggaran untuk penanganan kemiskinan itu,” katanya.

Untuk diketahui, gubuk milik Jasadi tersebut, dekat wisata pantai Grand Pathek. Bagi Jasadi, tinggal di gubuk reyot bukan pilihan hidup. Kemiskinan yang memaksanya harus hidup di gubuk reyot dan tidur beralaskan balai bambu.(tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.