Lolos Adiwiyata Mandiri, MAN 1 Lamongan Dipuji Dinas Lingkungan Hidup

oleh -98 Dilihat
oleh
Tim Adiwiyata Lamonhgan, Titik Ifanawati (kiri) menyampaikan sosialisasi terkait Adiwiyata Mandiri 2018 di aula MAN 1 Lamongan

LAMONGAN, PETISI.CO – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan terus mengukir prestasi. Kali ini, madrasah pimpinan Akhmad Najikh ini lolos dalam seleksi Adiwiyata Mandiri yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI. Dan Senin (12/11/2018), Tim Adiwiyata dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Lamongan mendatangi MAN 1 Lamongan untuk memberikan pembekalan sebelum tim pusat datang melakukan verifikasi lapangan (verlap).

Tim Adiwiyata Dinas Lingkungan Hidup Lamongan yang datang adalah Yuli Karnawati dan Titik Ifanawati. Mereka diterima Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh bersama jajaran pimpinan dan dewan guru di aula madrasah. Kepada mereka, Yuli mengaku bangga dengan MAN 1 Lamongan.

“MAN 1 Lamongan ini luar biasa. Baru sekali mengajukan sebagai madrasah adiwiyata mandiri, langsung diterima tim pusat dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kalau nanti sampai lolos, ini jadi prestasi terbesar,” tegas Yuli penuh bangga disambut aplaus pimpinan dan dewan guru MAN 1 Lamongan yang hadir.

Padahal, lanjut Yuli, banyak sekolah ingin dan mengajukan dalam seleksi adiwiyata mandiri berkali-kali, tetapi masih gagal. Pada 2017 misalnya, SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Lamongan yang mengajukan dalam seleksi adiwiyata mandiri, gagal dan baru tahun ini berhasil. Jadi, tambah dia, tahun 2018 ini ada tiga sekolah di Lamongan yang berhasil masuk seleksi adiwiyata mandiri, yakni MAN 1 Lamongan, SMP Negeri 1 Lamongan, dan SMA Negeri 2 Lamongan.

“Banyak sekolah gagal dalam sleksi karena antara dokumen yang diserahkan ke tim pusat dengan kenyataan yang diceritakan ternyata tidak match (sama, Red),” jelas dia.

Dia kemudian mencontohkan salah satu SD di Lamongan. Saat penyerahan portofolio ke tim pusat, sekolah tersebut menyampaikan dokumen tentang mini zoo di sekolahnya. Tetapi, kata dia, saat dilakukan verifikasi lapangan (verlap), ternyata yang ditampilkan adalah lingkungan green house, sehingga tidak nyambung antara dokumen dengan yang diceritakan saat tim melakukan verlap. “Mudah-mudahan, MAN 1 Lamongan yang sudah pengalaman dalam Adiwiyata Nasional bisa tahu apa yang harus dilakukan saat tim pusat datang,” ucap dia.

Sementara itu, Tim Adiwiyata Lamonhgan lainnya, Titik Ifanawati menambahkan sejumlah hal yang perku dipersiapkan oleh tim adiwiyata MAN 1 Lamongan. Di antaranya, kata Titik, mempersiapkan hard copy dokumen dan RPP, termasuk dokumen MoU (Memorandum of Understanding) yang dimiliki madrasah. “Selain bapak ibu guru, para siswa juga perlu disiapkan dan dibentuk pokja untuk menyambut dan menjelaskan kepada tim pusat yang datang nanti,” jelas Titik.

Lebih lanjut, Titik menyarankan kepada tim adiwiyata madrasah untuk menyelaraskan antara dokumen yang diserahkan ke pusat dengan kondisi lingkungan madrasah.Bila perlu membuat terobosan inovasi yang bisa dijadikan icon. “Kalau memang inovasinya adalah pembuatan krupuk ikan, yang ditonjolkan hasil inovasinya,” tegas dia.

Di tempat yang sama, Kepala MAN 1 Lamongan Akhmad Najikh berharap dengan sosialisasi ini pihaknya bisa semakin siap menhadapi pelaksanaan visitasi dan verifikasi lapangan yang akan dilakukan tim pusat. “Mudah-mudahan, dengan ini kita bisa memahami sehingga MAN 1 Lamongan berhasil menjadi Adiwiyata Mandiri 2018,” harap Akhmad Najikh. (roudlon)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.