Pelayanan RSUD Banyuasin Dikeluhkan Pasien

oleh -57 Dilihat
oleh
Rumah sakit umum daerah dibiayai dari APBD, seharusnya memberi pelayanan baik kepada masyarakat.

BANYUASIN, PETISI.CO – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuasin tidak sesui dengan Tupoksi Badan Layanan Umum Daerah  (BLUD) sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 3, yang menyebutkan bahwa “PPK-BLUD” bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Seperti masalah yang dialami pasien Puji Sasmita (28), warga Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Sum-Sel, yang mau malahirkan, bahkan sudah pecah ketubannya, ternyata  tidak mendapatkan pelayanan di RSUD Banyuasin.

Anehnya, pasien justru disarankan dibawa ke RS yang ada di Palembang, oleh petugas RSUD Banyuasin.

Petugas piket saat itu  menyarakan pasien untuk dibawa ke Palembang, alasannya, Kamis  (21/9/2017) tanggal merah, dokter tidak ada.

“Saya betul-betul kecewa dengan pelayanan RSUD Banyuasin, pasien yang datang itu bukan sakit biasa, tetapi mau melahirkan antara hidup dan mati, bahkan ketubannya sudah pecah tidak langsung ditolong,” kata Nachung kepada wartawan, Kamis (21/9) 2017).

Karena itulah, banyak masyarakat berharap pihak terkait, seperti DPRD, bupati dan Dinas Kesehatan untuk mengevaluasi ulang kinerja RSUD Banyuasin,

Salah seorang warga, Nachung dalam hatinya bertanya, apa karena pasien ini mempergunakan Jamsoskes, sehingga diperlakukan demikian.

“Kalau begini  makin susah nasib rakyat kecil. Mudah-mudahan ibu dan anaknya selamat,” doa Nachung.

Saat ini kata Nachung bersyukur,  bahwa Puji Sasmita sudah di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.

Saking kesalnya, lanjut Nachung, dia sempat mempostingnya di Facebook mengenai kekesalannya atas pelayanan RSUD Banyuasin, sehingga banyak menuai kontroversi oleh para kalangan Sosmed.(roni)