Polusi Bahu Menyengat Resahkan Warga Surabaya Barat

oleh -91 Dilihat
oleh
Pengolahan/penjemuran bulu ini mengeluarkan polusi bahu yang menyengat, dan meresahkan warga yang melintas.

SURABAYA, PETISI.CO – Keseriusan Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk membuat wilayah Kota Surabaya yang bersih dan nyaman, ternyata belum diikuti oleh jajaran di bawahnya. Buktinya, di pinggiran kota Surabaya barat, keresahan masyarakat atas polusi bahu yang menyengat, akhibat pengolahan bulu ungas, tidak mendapatkan respon positif dari pejabat setempat.

Seperti yang terjadi di  kawasan Jl Pakal Madya, yang masuk Kecamatan Pakal. Sudah hampir setahun ini, warga sekitar dan masyarakat Surabaya barat yang melintas  di kawasan tersebut merasa tidak nyaman akibat pengolahan/penjemuran bulu unggas yang mengeluarkan polusi bahu busuk yang menyengat.

Aparat yang seharusnya bertindak, dalam hal ini Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kecamatan Pakal, terkesan tutup mata, dengan dalih belum ada laporan.

Seperti yang dikatakan Kasi Trantib Kecamatan Pakal Agung, walau dia  mengaku sudah mendengar dan merasakan bahu menyengat itu, Agung  mengaku belum bisa bertindak, karena belum menerima laporan warga. “Selama ini belum ada laporan warga,” ujarnya saat dikonfimasi wartawan.

Bahkan, Agung mengaku pernah melintas di kawasan Jl Pakal Madya, dan merasakan adanya polusi bahu yang menyengat yang diduga berasal dari pengolahan bulu unggas tersebut.

Pantauan wartawan di lokasi Jalan Pakal Madya, bahwa warga di sekitar area penumpukan limbah tersebut memang mengeluhkan adanya bau busuk yang menyengat. Limbah berbau busuk tersebut diduga berasal dari gunungan bulu unggas yang ditengarai berada di wilayah Jalan Pakal Madya,  yang dikelola oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Buktinya, tumpukan bulu-bulu unggas tersebut berada di pinggir jalan umum, yang oleh pemiliknya diduga dijemur supaya bulu-bulu tersebut kering.

Padahal lokasi tempat tersebut berdekatan dengan Klinik Kesehatan dan juga di lingkungan pemukiman warga. Dampaknya, cukup mengganggu aktifitas masyarakat.

Menurut warga sekitar, setelah bulu-bulu tersebut dijemur, nantinya dikirim kepada para pengrajin. “Pasti mengganggu aktifitas warga sekitar dan pengendara yang melintas,” kata warga.

Keberadaan limbah itu menurut warga sekitar, masuk wilayah Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal Surabaya.  Untuk itulah, masyarakat yang sering melintas wilayah tersebut berharap pejabat yang terkait, mulai dari Kelurahan Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, maupun Pemkot Surabaya harus bertindak.

Atas kondisi wilayah tersebut, Sekcam Pakal Suwignyo, yang berusaha dihubungi wartawan untuk konfirmasi melalui telepon selulernya,  tidak mengangkatnya.(mul/bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.